
Demak, Nahdlatul Ulama saat ini menemukan kemerdekaannya setelah selama 32 tahun haknya sebagai organisasi terbesar yang berkhidmah pada rakyat dikekang oleh penguasa Orde Baru. Untuk menemukan dan mempertahankan kemerdekaannya itu NU dengan Banom dan lembaga serta kepengurusan di semua tingkatan harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. “Ini saatnya kita harus bersatu, NU dengan Muslimat, Ansor, Banser, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Kalau kita benar-benar bersatu Insya Allah NU kuat,” kata Menristek Dikti H Muhammad Nasir saat melakukan pertemuan khusus dengan pengurus NU dan MWCNU se-Kabupaten Demak di kediaman Ketua NU Demak KH Musadad Syarif Jalan Sultan Hadiwijoyo Demak, Ahad, (15/5). Menurut Nasir, di tahun 2030 NU harus mampu menguasai Indonesia di semua bidang agar ide dan pemikiran untuk umat bisa terwujud. Untuk mewujudkan itu semua generasi NU harus mempersiapkan diri dengan mengikuti proses belajar sampai bangku perkuliahan yang bonafid termasuk perguruan tinggi negeri yang fasilitas dan tenaga pengajarnya profesional. “Minta do’a dan dukungan pak kiai, saya menargetkan tahun 2030 generasi NU harus tampil untuk Indonesia. Karenanya NU harus menata kader dari sekarang. Usahakan putra-putri NU sekolah di perguruan tinggi negeri, saya akan bantu,” tegas Muhammad Nasir. Ketua NU Demak KH Musadad Syarif menitipkan pesan kepadanya tentang penyesuaian jam kepulangan siswa agar tidak berbenturan dengan madrasah diniyyah (Madin), karena hal tersebut menurutnya membuat kemerosotan bobot nilai dan merugikan madrasah. “Pak menteri, saya titip pesan. Tolong sampaikan kepada Mendikbud agar jam pulang sekolah jangan sampai sore sehingga anak-anak sepulang sekolah bisa melanjutkan belajar di madrasah,” kata Kiai Musadad. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K) Sumber: NU Online