Yang pertama, Metode Pomodoro. Pomodoro adalah teknik yang lahir tahun 1980 di Italia. Secara harafiah, pomodoro berarti tomat, ini merujuk pada jam pomodoro yang berbentuk tomat (pada waktu itu dirilis). Metode pomodoro merujuk pada jeda waktu 25 menit kerja kemudian 5 menit istirahat, lalu 25 menit kerja kembali dan 5 menit istirahat kembali, berulang terus sampai ke 25 menit ke 4. Istirahat jadi 20 menit, dan ulangi siklus ini.
Yang kedua, Metode Snowball. Metode ini dilakukan dengan mengurutkan daftar pekerjaan dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. Setiap menyelesaikan satu pekerjaan dalam daftar tersebut, silakan memotivasi diri sendiri sampai pekerjaan paling berat bisa dilalui.
Yang ketiga, Metode Eat the Frog. Metode ini adalah kebalikan dari metode snowball, dimana kita akan mengurutkan dulu pekerjaan paling berat yang ada kemudian sampai ke pekerjaan paling ringan. Hal ini kemungkinan berhasil untuk membangun mood pada kerja hari itu, sehingga setelah berhasil mengerjakan pekerjaan berat pertama kita akan sangat termotivasi mengerjakan pekerjaan setelahnya.
Yang keempat, Metode Two Minute Rule. Metode ini mengharuskan kita menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam waktu hanya 2 menit saja. Artinya, kalau sebuah pekerjaan sangat berat dan butuh beberapa langkah, kita harus memecah-mecahnya menjadi pekerjaan yang sangat kecil-kecil dan bisa diselesaikan dalam 2 menit. Misal untuk pekerjaan programming, kita bisa membagi pengembangan sebuah program dalam beberapa bagian, misal setiap class dari submodul adalah 2 menit untuk menulis dan menguji keberhasilannya.
Yang terakhir, kelima, Metode Checklist. Sesuai namanya semua pekerjaan baik kecil maupun besar akan didaftar dalam checklist dan kita kerjaan satu persatu. Entah menggunakan aplikasi atau ditulis dalam kertas, cara kerja ini sangat cocok untuk melatih konsentrasi kerja.5 Metode Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja saat Dirumah
Bagi para pekerja remote berikut adalah 5 metode yang (semoga) bisa meningkatkan produktivitas kerja remote kita saat kerja di rumah atau ditempat yang cukup nyaman mengerjakan pekerjaan lain.
Yang pertama, Metode Pomodoro. Pomodoro adalah teknik yang lahir tahun 1980 di Italia. Secara harafiah, pomodoro berarti tomat, ini merujuk pada jam pomodoro yang berbentuk tomat (pada waktu itu dirilis). Metode pomodoro merujuk pada jeda waktu 25 menit kerja kemudian 5 menit istirahat, lalu 25 menit kerja kembali dan 5 menit istirahat kembali, berulang terus sampai ke 25 menit ke 4. Istirahat jadi 20 menit, dan ulangi siklus ini.
Yang kedua, Metode Snowball. Metode ini dilakukan dengan mengurutkan daftar pekerjaan dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. Setiap menyelesaikan satu pekerjaan dalam daftar tersebut, silakan memotivasi diri sendiri sampai pekerjaan paling berat bisa dilalui.
Yang ketiga, Metode Eat the Frog. Metode ini adalah kebalikan dari metode snowball, dimana kita akan mengurutkan dulu pekerjaan paling berat yang ada kemudian sampai ke pekerjaan paling ringan. Hal ini kemungkinan berhasil untuk membangun mood pada kerja hari itu, sehingga setelah berhasil mengerjakan pekerjaan berat pertama kita akan sangat termotivasi mengerjakan pekerjaan setelahnya.
Yang keempat, Metode Two Minute Rule. Metode ini mengharuskan kita menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam waktu hanya 2 menit saja. Artinya, kalau sebuah pekerjaan sangat berat dan butuh beberapa langkah, kita harus memecah-mecahnya menjadi pekerjaan yang sangat kecil-kecil dan bisa diselesaikan dalam 2 menit. Misal untuk pekerjaan programming, kita bisa membagi pengembangan sebuah program dalam beberapa bagian, misal setiap class dari submodul adalah 2 menit untuk menulis dan menguji keberhasilannya.
Yang terakhir, kelima, Metode Checklist. Sesuai namanya semua pekerjaan baik kecil maupun besar akan didaftar dalam checklist dan kita kerjaan satu persatu. Entah menggunakan aplikasi atau ditulis dalam kertas, cara kerja ini sangat cocok untuk melatih konsentrasi kerja.
Yang pertama, Metode Pomodoro. Pomodoro adalah teknik yang lahir tahun 1980 di Italia. Secara harafiah, pomodoro berarti tomat, ini merujuk pada jam pomodoro yang berbentuk tomat (pada waktu itu dirilis). Metode pomodoro merujuk pada jeda waktu 25 menit kerja kemudian 5 menit istirahat, lalu 25 menit kerja kembali dan 5 menit istirahat kembali, berulang terus sampai ke 25 menit ke 4. Istirahat jadi 20 menit, dan ulangi siklus ini.
Yang kedua, Metode Snowball. Metode ini dilakukan dengan mengurutkan daftar pekerjaan dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. Setiap menyelesaikan satu pekerjaan dalam daftar tersebut, silakan memotivasi diri sendiri sampai pekerjaan paling berat bisa dilalui.
Yang ketiga, Metode Eat the Frog. Metode ini adalah kebalikan dari metode snowball, dimana kita akan mengurutkan dulu pekerjaan paling berat yang ada kemudian sampai ke pekerjaan paling ringan. Hal ini kemungkinan berhasil untuk membangun mood pada kerja hari itu, sehingga setelah berhasil mengerjakan pekerjaan berat pertama kita akan sangat termotivasi mengerjakan pekerjaan setelahnya.
Yang keempat, Metode Two Minute Rule. Metode ini mengharuskan kita menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam waktu hanya 2 menit saja. Artinya, kalau sebuah pekerjaan sangat berat dan butuh beberapa langkah, kita harus memecah-mecahnya menjadi pekerjaan yang sangat kecil-kecil dan bisa diselesaikan dalam 2 menit. Misal untuk pekerjaan programming, kita bisa membagi pengembangan sebuah program dalam beberapa bagian, misal setiap class dari submodul adalah 2 menit untuk menulis dan menguji keberhasilannya.
Yang terakhir, kelima, Metode Checklist. Sesuai namanya semua pekerjaan baik kecil maupun besar akan didaftar dalam checklist dan kita kerjaan satu persatu. Entah menggunakan aplikasi atau ditulis dalam kertas, cara kerja ini sangat cocok untuk melatih konsentrasi kerja.