Docker adalah alat populer untuk mengemas dan menerapkan aplikasi, dan bagian penting dari alur kerja Docker adalah menjalankan wadah Docker. Dalam panduan pemula ini, kami akan menjelaskan apa itu container Docker dan bagaimana cara menjalankannya.
Apa itu Docker Container?
A Docker container adalah paket ringan dan mandiri yang dapat dieksekusi yang menyertakan semua yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi, termasuk kode, runtime, library, variabel lingkungan, dan file konfigurasi.
Container dibangun di atas teknologi kontainerisasi sumber terbuka Docker, yang memungkinkan pengembang mengemas dan menerapkan aplikasi dalam sebuah kontainer, membuatnya lebih mudah untuk menjalankan aplikasi secara konsisten di lingkungan yang berbeda.
Cara Menjalankan Docker Container
Untuk menjalankan container Docker, Anda harus memiliki image Docker, yang merupakan paket aplikasi yang dapat diterapkan di dalam container. Anda dapat membuat image Docker menggunakan perintah Dockerfile dan docker build, atau Anda dapat menarik image dari registri, seperti Docker Hub.
Setelah memiliki image, Anda dapat menggunakan perintah docker run untuk menjalankan container. Perintah docker run menggunakan sintaks berikut:
## Sintaks docker run [options] IMAGE [COMMAND] [ARG...]12## Syntaxdocker run [options] IMAGE [COMMAND] [ARG...]
Berikut adalah beberapa umum opsi untuk perintah docker run:
-d: Jalankan wadah dalam mode terpisah, yang artinya akan berjalan di latar belakang. -p: Publikasikan port kontainer ke host. Misalnya, -p 8080:80 akan mengekspos port 80 dalam wadah sebagai port 8080 di host. -e: Tetapkan variabel lingkungan dalam wadah. Misalnya, -e MY_VAR=value akan menyetel variabel lingkungan MY_VAR ke nilai dalam wadah. --nama: Tetapkan nama ke wadah.
Berikut adalah contoh cara menjalankan wadah Docker menggunakan perintah docker run:
docker run -d -p 8080:80 --name my-web-server nginx
Perintah ini akan menjalankan image nginx di detached mode, menampilkan port 80 dalam container sebagai port 8080 pada host, dan memberi container nama my-web-server.
Menjalankan Beberapa Containers
Anda dapat menjalankan banyak container menggunakan alat docker-compose, yang memungkinkan Anda untuk menentukan dan menjalankan multi aplikasi -container dalam satu perintah. Untuk menggunakan docker-compose, Anda perlu membuat file docker-compose.yml yang mendefinisikan container dan dependensinya.
Berikut adalah contoh file docker-compose.yml yang menjalankan server web dan database:
version: `3` services : web: image: nginx ports: - "8080:80" db: image: mysql environment: MYSQL_ROOT_PASSWORD: password12345678910version: `3`services: web: image: nginx ports: - "8080:80" db: image: mysql lingkungan: MYSQL_ROOT_PASSWORD: password
Untuk menjalankan container yang ditentukan dalam file docker-compose.yml, Anda dapat menggunakan perintah docker-compose up:
docker-compose up
Ini akan memulai web server dan container database dan menjalankannya di latar depan. Untuk menjalankan wadah dalam mode terpisah, Anda dapat menggunakan -d flag:
docker-compose up -dStopping and Removing Containers
Untuk menghentikan wadah yang sedang berjalan, Anda dapat menggunakan perintah docker stop diikuti oleh wadah nama atau ID. Misalnya, untuk menghentikan wadah server web saya, Anda dapat menggunakan perintah berikut:
docker stop server web saya
Untuk menghapus wadah yang dihentikan, Anda dapat menggunakan perintah docker rm diikuti dengan nama wadah atau ID. Misalnya, untuk menghapus wadah server web saya, Anda dapat menggunakan perintah berikut:
docker rm server web saya
Jika Anda ingin menghentikan dan menghapus semua wadah, Anda dapat menggunakan buruh pelabuhan perintah pemangkasan kontainer. Ini akan menghapus semua kontainer yang dihentikan, serta jaringan dan volume yang tidak digunakan. Docker versi terbaru: Penting untuk selalu memperbarui Docker untuk memastikan bahwa Anda memiliki fitur dan tambalan keamanan terbaru. Gunakan image dasar yang tepat: Pilih image dasar yang sesuai untuk aplikasi Anda, seperti image sistem operasi atau image runtime bahasa. Gunakan variabel lingkungan: Alih-alih nilai hardcoding di file Dockerfile atau docker-compose.yml, gunakan variabel lingkungan untuk membuat penampung lebih fleksibel dan lebih mudah dimodifikasi. Gunakan volume: Volume memungkinkan Anda menyimpan data di luar wadah dan membuatnya tersedia untuk wadah lain. Ini dapat berguna untuk menyimpan data yang perlu dipertahankan, seperti database. Gunakan opsi `--restart`: Opsi `--restart` memungkinkan Anda menentukan perilaku wadah saat keluar. Misalnya, Anda dapat menggunakan opsi --restart always untuk memulai ulang wadah secara otomatis jika keluar. Gunakan batas sumber daya: Anda dapat menggunakan opsi `--cpus` dan `--memory` untuk membatasi sumber daya yang dapat digunakan wadah, yang dapat membantu mencegah perselisihan sumber daya dan meningkatkan kinerja.
Dengan mengikuti praktik terbaik ini, Anda dapat menjalankan kontainer Docker secara efisien dan efektif.
Kesimpulan
Dalam panduan ini, kami telah membahas dasar-dasar menjalankan kontainer Docker dan memberikan beberapa praktik terbaik untuk diikuti. Dengan menggunakan perintah docker run dan docker-compose, Anda dapat dengan mudah menerapkan dan mengelola kontainer di lingkungan Anda.
Referensi tecadmin.com