Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

“Grebek Suro” Tawangsari, Peringati Perjuangan KH Abu Manshur

Posted on October 15, 2015

Tulungagung,
Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Tawangsari Tulungagung menggelar ”Grebek Suro” pada Selasa (13/10) siang. Kegiatan tersebut sebagai peringatan atas jasa dan perjuangan KH Abu Manshur, ulama besar pada kerajaan Mataram Islam (abad ke-18) yang terkenal ahli bela diri pencak silat.

KH Abu Manshur ketika kecil bernama R. Qosim RM. Tolo Diponegoro. Ia adalah putra dari Prabu Amangkurat IV (Amangkurat Jawi/ RM Suryaputra putra dari Paku Buwana I) yang lahir pada tahun 1711 dari Ibu yang bernama Bandondari putri Adipati Kudus.

Sepeninggal Prabu Amangkurat IV tahta Kasunanan Kartasura diserahkan kepada putranya yang bernama RM Prabayasa (Sunan Paku Buwana II). Sedangkan KH Abu Manshur atau R. Qosim lebih tertarik pada ilmu keagamaan. Ia meninggalkan keraton dan memperdalam ilmu agama di sebuah pesantren di Tegalsari Ponorogo yang diasuh Kiai Kasan Besari.

Di pesantren itu R. Qosim menyamar sebagai orang biasa supaya diperlakukan selayaknya murid pada umumnya. Meski demikian Kiai Kasan Besari menilai R. Qosim berbeda dari murid lainnya. Ia cerdas dan cepat menguasai ilmu yang diajarkan. Sehingga ia menaruh simpati dan mencuriganya sebagai keturunan bangsawan.

Ketika R. Qosim merasa mempunyai bekal ilmu yang cukup untuk mengembangkan agama Islam, dengan jiwa kemandiriannya, mencari daerah yang kondusif sebagai tempat berdakwah.

Atas saran Kiai Kasan Besari, R. Qosim berjuang di wilayah timur Ponorogo, yaitu Ngrowo, tepatnya di daerah “Tawangsari”. Untuk memperlancar tujuan berdakwah, ia mendirikan masjid dan pondok. Selain diajari ilmu agama, murid-muridnya diajari ilmu kanuragan atau pencak silat yang berguna untuk melawan kaum penjajah (VOC).

Seiring dengan berkembangnya Tawangsari sebagai pusat keagamaan, R. Qosim berganti nama menjadi “Abu Manshur”.

Melihat potensi dari R.Qosim, Kiai Kasan Besari menjodohkannya dengan putri dari muridnya yang sudah tersohor dari Sewulan Madiun, yakni Kiai Bagus Harun Basyariyah (putra R. Nolojoyo, keturunan P. Sutowijoyo/Panembahan Senopati (Senopati Mataram Islam).

Kiai Bagus Harun bersedia mengangkat R. Qosim sebagai menantunya, menikahkannya putri dengan R.A Fatimah (bergelar Nyai Lidah Item). Jadi antara R. Qosim dan RA. Fatimah, keduanya masih satu garis keturunan Panembahan Senopati.

Bersama istrinya, R. Qosim meneruskan perjuangan menyebarkan agama Islam di Tawangsari. Untuk memperkuat kedudukan dalam berdakwah dan berjuang melawan penjajah khususnya wilayah timur, ia mendapatkan layang kekancingan piagam:

  1. Layang kekancingan dari Sunan Paku Buwono II pada tahun 1746 M

  2. Layang kekancingan dari Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1750 M, dan dipinjami pusaka keraton yaitu “Kiai Banteng Wulung” karena setelah perjanjian Giyanti Tawangsari masuk kedalam kekuasaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Bukti Sejarah

  1. Adanya “layang kekancingan” untuk desa Tawangsari dari Sri Sultan Hamengkubuwono I seperti, desa-desa perdikan lain, seperti Tegalsari, Banjarsari, Sewulan dan daerah lainnya

  2. Disebutkannya kata “Merdiko” 2 (dua) kali, yang bermakna “penguasa” dan “pemerintahan sendiri yang merdeka”

  3. Adanya bangunan masjid yang berarsitektur masjid di lingkungan kraton

  4. Terdapatanya tulisan di Nisan “Bendoro Raden Ayu Tulungagung Kang Sapisan” di kompleks pemakaman keluarga Kanjeng Kiai Abu Manshur. Ia adalah Ray. Sulastri, merujuk sejarah Babad Tulungagung yang menyebutkan bahwa daerah perdikan Tawangsari pernah dikunjungi raja.

Jasa-jasa KH Abu Manshur

  1. Membangun Alun-alun sebagai pusat kota Tulungagung

  2. Membantu mempertahankan wilayah dari pemberontak dan penjajah

  3. Membentuk masyarakat berpikiran kreatif, membekalinya dengan ilmu agama dan ilmu kanuragan. Sehingga Tawangsari menjadi daerah yang aman tenteram dan agamis.

Selain memperingati jasa KH Abu Manshur, kegiatan yang diprakarsai R. Ngt. H. Siti Fatimah dengan menggandeng Muslimat NU Ranting Tawangsari, PKK, dan Kerukunan Warga setempat, tersebut sebagai perayaan Tahun Baru 1437 H.

Grebek Suro diselenggarakan dua hari. Pada hari pertama dimeriahkan pawai kebudayaan, KRA Asmaradhana dan kirab santri-santri Zumrotussalamah dari pendopo Tanah Kamardikan Tawangsari. Kegiatan sebagai menyambut tahun baru 1 Muharram 1437 H tersebut diikuti 600 lebih partisipan.

Menurut R.Ngt. H. Siti Fatimah kegiatan tersebut adalah meneruskan perjuangan para leluhur, terutama KH Abu IManshur dalam menegakkan agama Islam sesuai konteksnya. “Artinya, Islam menerima kebudayaan sebagai instrumen pelengkap dalam berdakwah, tidak malah sebaliknya,” tutur keturunan KH Abu Manshur tersebut. (Sabda Palon/Abdullah Alawi)

Sumber: NU Online

Terbaru

  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?
  • Bisakah Saldo BNI Kamu Nol? Fakta dan Cara Mengatasinya
  • Inilah Tanda-tanda Chat Audio di Grup WhatsApp Sudah Disadap
  • Cara Mengatasi Tidak Bisa Live Instagram Karena Tidak Memenuhi Syarat
  • 7 Spek Laptop yang Ideal untuk Coding & Ngoding Web/App
  • Keuntungan dan Kerugian Menggunakan PayPal: Panduan Lengkap
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme