Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

PBNU Pertegas Kembali ke Pesantren

Posted on March 24, 2011

Muktamar sudah setahun berlalu. Dalam jargon kepemimpinan PBNU 2010-2015: ‘Kembali ke Pesantren’, akan dibahas dalam Rapat Pleno 2011 PBNU yang diselenggarakan di Ponpes Krapyak Yogyakarta, 27-28 Maret 2011.

Penyelenggaraan Pleno kali ini bersamaaan dengan suasana sosial-politik kebangsaan yang sungguh menuntut penguatan fungsionalisasi PBNU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar untuk menjawab amanat Muktamar, sekaligus menantang Kontekstualisasi Kebangsaan Aswaja (KKA), baik internal maupun eksternal.

“Pada tingkat internal, tata-organisasi, konsolidasi kelembagaan, kaderisasi, dan penguatan-pembakuan ajaran (tahqiq) dan Garis Besar Haluan NU adalah tuntutan publik Nahdliyin yang sangat mengemuka,” tandas Ketua steering commeette (SC) Prof Dr H M Maksum Mahfudz di Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta, Kamis (24/3).

Persoalan itu secara teknis akan menjadi pembahasan intensif melalui sidang-sidang paralel empat komisi sebagai perangkat tindak lanjut setelah selesainya sidang pleno yang mengagendakan pemaparan kemajuan, rencana tindak lanjut, dan evaluasi PBNU.

Sementara, komisi ke-lima, secara khusus dipersiapkan untuk membahas persoalan-persoalan kebangsaan-kemasyarakatan Indonesia berikut rancang-bangun atas penguatan partisipasi NU untuk lebih substantif kehadirannya dalam benah-bangsa melalui KKA.

Penguatan peran ini adalah mandat eksistensial yang selama ini diyakini sebagai keharusan bagi NU guna menopang dua aras khidmad kemasyarakatan abadinya: yaitu pengembangan mutu keberagamaan, dan pengembangan mutu kesejahteraan.

Pada realitasnya, khidmad tersebut secara historis muncul sebagai formalisasi perlawanan merespon dua kolonialisasi besar: (i) Kolonialisasi Keberagamaan oleh Pemerintah Arab Saudi, dan (ii) Kolonialisasi Kebangsaan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Anarkisme spiritualitas dan kebangsaan itulah pemicu konsolidasi kekuatan kultural NU dalam kendali Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari.

Melalui Komite Hijaz, terbukti NU berhasil menjinakkan Raja Arab Saudi, imam besar Wahabi, untuk menghentikan kolonialisasi keberagamaan yang mulai marak satu abad lalu. Sementara, melalui perjuangan bersama eksponen bangsa lainnya NU berperan sangat nyata dalam menegakkan Kemerdekaan RI.

Dan, setelah satu abad berselang, hari-hari ini fanatisme kebangsaan NU ternyata menghadapi kolonialisasi yang nyaris sama meski bentuknya berbeda.

Pertama, kembali maraknya tabdi’ dan takfir, pembid’ahan dan pengkafiran terhadap sejumlah ubudiyah NU. Lebih seriusnya dibandingkan kolonialisasi abad sebelumnya, agresifitas gerakan kanan inipun bersamaan terjadinya dengan krisis relasi multikultural dan penghargaan atas kelompok minoritas, serta maraknya aliran kiri yang oleh Hadratus Syaikh disebut al-ibahiyyah: kelompok yang apa-apa boleh.

Kedua, menggejalanya kerancuan dan kegamangan dalam urusan kebangsaan dan kesejahteraan rakyat, memiliki implikasi kolonialisasi bagi mereka yang tersisih dalam dinamika politik-ekonomi-sosial-budaya (Poleksosbud), meski sudah 66 tahun Indonesia Merdeka. Hingar-bingar kehidupan politik-ekonomi yang tidak mampu meneteskan kue pembangunan dalam sukses pertumbuhannya tentu sangat memprihatinkan bagi PBNU, terutama mengingat bahwa korban terdepannya Nahdliyin.

Dalam kondisi kolonialisasi yang demikian, terutama ketika negara belum berhasil membangun kesejahteraan dan keadilan bagi mayoritas warga bangsanya menghadapi gerakan kapitalisme global dengan segala dampak sosial-politiknya, kehadiran NU dengan kontekstualisasi sistem nilai Aswaja adalah harapan terakhir Bangsa Indonesia pada umumnya dan warga Nahdliyin pada khususnya. Sumber: NU Online

Terbaru

  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Pria di Balik Serangan ‘Twin Wifi’ Mencuri Wifi, Dikenakan Hukuman 7 Tahun Penjara
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme