Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Bukti Baru Kerentanan Android

Posted on March 24, 2012

Jakarta – Semakin banyak bukti yang menyatakan kerentanan OS Android. Benarkah? Contoh terbaru, para peneliti menemukan bahwa iklan di OS Android ternyata dapat berdampak buruk bagi penggunanya.

Dengan mengkombinasikan 100 ribu aplikasi yang dipilih secara acak dari Google Play, tim peneliti North Carolina State University menemukan bahwa 48.139 dari library iklan yang digunakan oleh aplikasi-aplikasi tersebut melacak lokasi GPS pengguna. Sebanyak 18.575 melacak identitas di ponsel, 4.190 membiarkan para pengiklan melacak pengguna melalui GPS dan 4.047 mengakses perangkat pengguna melalui nomor telepon.

Lusinan dari ‘ad library’ (library iklan) meng-generate iklan onscreen dengan aplikasi yang berhubungan. Ketika pengguna mengklik iklan tersebut, maka sang pembuat aplikasi bakal mendapat bayaran. “Salah satu dari library ini yang disebut sebagai ‘energysource’, menggunakan metode me-loading kode dari internet,” ujar Xuxian Jiang, Profesor dari North Carolina University.

Meski para ilmuwan tidak mendeteksi perilaku yang mencurigakan pada aplikasi tersebut, namun mereka mengatakan bahwa hal itu merupakan ancaman keamanan dengan memungkinkan kode tersebut untuk diunduh dan dijalankan.

Dari 100 ribu aplikasi, 297 aplikasi berisi kode iklan, yang membolehkan ponsel untuk menjalankan kode yang diunduh dari internet, hingga memungkinkan terjadinya celah bagi software mencurigakan untuk masuk.

Sebelumnya banyak laporan menyebut bahwa Android merupakan salah satu platform yang rentan terhadap serangan malware. Dari penelusuran, masalah malware di OS Android kini semakin meresahkan. Sebelumnya pada Juli 2011 firma Lookout Mobile Security menemukan 4 aplikasi yang mengandung malware.

Firma Global Threat Center juga menyebut bahwa malware mobile juga semakin pesat pertumbuhannya. Selain itu, firma Jupiter Network juga melaporkan kenaikan sebesar 472 persen dalam jumlah virus baru.

McAfee pun selaku produsen perangkat antivirus melaporkan bahwa semua malware baru yang tumbuh dan lahir pada kuartal tiga tahun ini semuanya ditujukan platform OS Android.

Pada laporan kuartal ketiganya, McAfee menunjukkan bahwa pertumbuhan malware OS Android dapat terus berkembang.

Menurut McAfee malware-malware yang tumbuh memang sengaja dibuat untuk menyerang OS Android, dan angkanya pun naik sebesar 37 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa 2011 merupakan tahun tersibuk dalam sejarah malware dunia.

“Hampir semua mobile malware pada Q3 menyerang Android. Ini juga mengikuti pertumbuhan sebesar 76 persen dalam pertumbuhan malware Android pada Q2 2011,” tulis pihak McAfee di laporannya.

Pada akhir 2010 lalu, McAfee memprediksi bahwa jumlah malware akan mencapai angka 70 juta buah pada akhir 2011, namun prediksi tersebut direvisi hingga mencapai angka 75 juta buah.

Selain itu, pihak McAfee juga mengatakan bahwa para pembuat malware saat ini memanfaatkan kepopuleran Android pada kuartal tiga tahun ini, karena semua malware baru yang tercatat di periode ini, semuanya mengarah pada OS Android.

“Salah satu bentuk malware terpopuler untuk penipuan pada Q3 adalah Trojan yang mampu mengirim SMS dan mengumpulakan informasi pengguna serta mencuri uang. Sementara bentuk yang terbaru adalah malware yang mampu merekam pembicaraan dan mem-forward-nya ke sang peretas,” ungkap pihak McAfee.

Beberapa malware lainnya yang mungkin sudah akrab dengan pengguna adalah antivirus palsu, Autorun, Trojan pencuri password, dan lain-lain. Sampai saat ini menyerang melalui web merupakan cara terbaik bagi para peretas untuk melakukan kesenangannya, entah itu melalui malware ataupun membuat situs phising. Meskipun begitu, McAfee menulis bahwa ‘situs-situs jahat’ saat ini sudah banyak berkurang dari yang tadinya 7.300 buah (Q2, 2011) hingga 6500 (Q3, 2011).

Sumber: Inilah.com

Terbaru

  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Website Konverter YouTube ke MP3 Terbaik 2025
  • Cara Mengatasi Otorisasi Kadaluarsa Higgs Domino Tanpa Login Facebook
  • Tips Main E-Football 2024: Strategi Pemilihan Tim dan Pemain Terbaik
  • DramaQ: Situs Nonton Drakor Sub Indo Terbaru dan Lengkap
  • IGLookup: Cara Download APK dan Informasi Lengkap
  • Cara Daftar DrakorID? Apakah DrakorID Streaming Penipu/Ilegal?
  • Cara Login, Register, dan Transfer Data MyKONAMI
  • Website PT Melia Sehat Sejahtera Apakah Penipuan?
  • Alternatif APK Bling2: Alternatif Stylish untuk Ekspresi Diri
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme