EZNET Wireless dan EZNET Fiber Optic adalah dua jenis layanan internet yang menawarkan mekanisme konektivitas berbeda untuk kebutuhan digital. Secara definisi, EZNET Wireless adalah layanan internet nirkabel yang memanfaatkan sinyal seluler melalui modem, sedangkan EZNET Fiber Optic adalah layanan internet berbasis kabel serat optik yang menyalurkan data cahaya langsung ke lokasi pengguna dengan stabilitas lebih tinggi.
Berbicara soal teknis, sebenarnya perbedaan mendasar dari kedua layanan ini terletak pada infrastrukturnya. Kami di dunia IT sering melihat kebingungan di kalangan pengguna yang menganggap semua Wi-Fi itu sama, padahal “jeroannya” beda total. EZNET Wireless itu kerjanya kuranglebihnya mirip seperti hotspot dari HP kalian, tapi menggunakan perangkat modem router yang lebih proper. Modem ini menangkap sinyal dari tower BTS terdekat. Jadi, tidak ada kabel optik yang ditarik dari tiang listrik ke dalam rumah. Konsep ini sepertinya memang didesain untuk mereka yang tinggal di area yang belum terjangkau jaringan kabel fiber atau untuk kalian yang ngekos dan sering pindah-pindah tempat tinggal.
Di sisi lain, pengertian dari EZNET Fiber Optic adalah koneksi yang benar-benar fisik. Kabel serat optik ditarik dari ODP (Optical Distribution Point) terdekat langsung masuk ke modem di rumah kalian. Karena datanya dihantarkan melalui cahaya di dalam kabel kaca, latensi dan kestabilannya jauh lebih terjaga. Gangguan cuaca atau sinyal yang naik-turun rasanya jarang sekali terjadi di tipe jaringan ini, kecuali memang ada kabel putus di pusat. Begitunya, fiber optic memang jadi standar emas buat kalian yang butuh koneksi “badak” di rumah.
Lalu bagaimana dengan kecepatannya? Berdasarkan pengamatan kami pada paket yang tersedia, EZNET Wireless menawarkan opsi 10 Mbps dan 15 Mbps. Angka ini mungkin terlihat kecil bagi mereka yang biasa pakai gigabit, tapi untuk penggunaan standar kayak browsing atau streaming satu perangkat, ini sudah cukup. Namun, EZNET Fiber Optic punya keunggulan dengan opsi 10 Mbps dan 20 Mbps. Tambahan bandwidth dan stabilitas kabel ini bikin koneksi fiber lebih mumpuni kalau dipakai keroyokan satu rumah. Kalau kalian sering meeting online sambil ada anggota keluarga lain yang streaming Netflix, fiber optic adalah pilihan logisnya.
Satu hal yang krusial dan sering terlewat adalah masalah FUP atau Fair Usage Policy. Ini adalah batasan wajar pemakaian. Di EZNET Wireless, FUP-nya tergolong ketat. Untuk paket 10 Mbps, kalian cuma dapat jatah kecepatan penuh sampai 120 GB, dan 200 GB untuk paket 15 Mbps. Masalahnya, ketika kuota itu habis, speed-nya bakal terjun bebas. Bayangkan saja, di paket 10 Mbps, speed turun jadi sekitar 512 Kbps. Dengan kecepatan segitu, rasanya buat buka email saja butuh kesabaran ekstra, apalagi buat video call, pasti ngelag parah.
Beda ceritanya dengan EZNET Fiber Optic. Mereka memberikan FUP yang jauh lebih lega, kira-kiranya 350 GB untuk paket 10 Mbps dan 750 GB untuk paket 20 Mbps. Yang menarik, saat FUP habis pun, penurunannya tidak sebegitunya sadis. Kecepatan masih ditahan di angka 3 Mbps sampai 5 Mbps. Dengan sisa 3 Mbps, kalian masih sangat bisa streaming video resolusi standar atau browsing tanpa kendala berarti. Ini poin plus yang besar banget buat kenyamanan jangka panjang.
Dari segi biaya, skemanya juga agak lain. EZNET Wireless memberikan fleksibilitas kepemilikan alat. Kalian bisa beli modemnya putus di awal (harganya sekitar Rp595 ribu – Rp719 ribu) dengan biaya bulanan lebih murah, atau sewa modem dengan biaya bulanan sedikit lebih tinggi. Sedangkan EZNET Fiber Optic menerapkan sistem sewa penuh. Kalian tidak perlu pusing beli alat, cukup bayar langganan bulanan di kisaran Rp150 ribu sampai Rp190 ribu, dan urusan perangkat sudah ditanggung provider.
Pada akhirnya, memahami pengertian dan spesifikasi teknis kedua layanan ini akan menyelamatkan dompet dan emosi kalian di kemudian hari. Tidak ada yang lebih baik secara mutlak, karena semua kembali pada ketersediaan jaringan di lokasi rekan-rekanita sekalian. Jika area kalian sudah tercover fiber optic, saran kami ambil yang fiber karena FUP dan stabilitasnya jauh lebih menjanjikan untuk penggunaan jangka panjang. Namun, jika lokasi kalian agak terpencil atau kalian butuh internet yang ‘plug and play’ tanpa instalasi kabel yang ribet, versi Wireless adalah penyelamat yang handal. Pilihlah dengan bijak, sesuaikan dengan jumlah perangkat di rumah, dan terimakasih sudah membaca ulasan teknis ini sampai akhir.