Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

PKB: Manajemen Operator Transportasi Harus Diperbaiki Dulu

Posted on March 12, 2012

JAKARTA – Buruknya manajemen transportasi dan pelayanan dituding sebagai penyebab banyaknya kecelakaan lalu lalu lintas. Di luar itu, disiplin  berlalu lintas juga menyumbang angka kecelakaan transportasi.

Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar mengatakan hal tersebut dalam diskusi 6yang dilaksanakan Fraksi PKB di gedung DPR, Kamis (7/3). Menurut Marwan, sepanjang 2011 lalu di seluruh Indonesia tercatat ada 106.129 kecelakaan  lalulintas dengan korban jiwa meninggal 30.629 jiwa, luka berat 35.787 dan luka ringan 107. 281.
Kerugian  meteril yang diderita dalam kecelakaan itu mencapai Rp 278,432 miliar. Tingginya angka kecelakaan ini menurutnya karena banyaknya persoalan pelik yang membelit angkutan darat, mulai dari pemerintah selaku regulator yang tidak mampu melakukan pengawasan optimal. 

”Dan yang repotnya rendahnya penegakan hukum terhadap pelanggar lalulintas, padahal payung hukumnya jelas UU No. 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan,” kata Marwan.

Di undang-undang itu, kata dia, sudah tegas dijelaskan. Mulai dari perencanaan, pengaturan, pengendalian, sampai pengawasan. Tapi pelaksanaannya yang sewajibnya dilakukan pemerintah sebagai regulator tidak pernah optimal. ”Sebaiknya pemerintah segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk menopang semakin kuatnya UU No.22 Tahun 2009,” ujarnya.

Marwan juga mengakui sangat sulit  bagi pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan penjualan kendaraan baik mobil atau motor untuk menghambat laju pertumbuhan kendaraan yang berimbas pada semakin padatnya volume jalan yang sangat tidak sebanding dengan ruas jalan.

”Sebenarnya pembatasan penjualan kendaraan itu baik, tapi tidak mungkin karena mereka (pemerintah) beralasan akan memperburuk iklim investasi,”pungkasnya.
Angg ota Komisi V DPR, M. Toha, juga  memberikan pandangannnya. Bahwa salah satu penyebab utama kecelakaan yang melibatkan angkutan umum lantaran pengawasan dan penerapan pengujian laik jalan atau KIR sangat lemah. ”Sekarang ini publik berpendapat kalau uji KIR sekarang ini sudah jadi sumber pendapatan, bukan lagi sumber keselamatan. Ini berbahaya kalau terus dibiarkan,” lontarnya.

Selain itu, ketidakberdayaan pengusaha angkutan umum dalam mengembangkan usahanya akibat tingginya harga suku cadang kendaraan. ”Tapi pengusaha angkutan umum juga harus meninjau ulang sistem kerja dan kesejahteraan para supir angkutannya sebagai ujung tombak perusahaan di lapangan. Artinya, jika supir mampu membuat penumpangnya nyaman, selamat dan senang, maka citra perusahaan pasti ikut baik,” tandasnya.

Menanggapi pernyataan kedua politikus itu, Ketua Umum Organda yang juga pemilik perusahaan bus Lorena, Eka Sari Lorena Soerbakti, mengatakan setiap orang boleh saja merindukan angkutan umum yang aman dan nyaman. Namun impian itu tidak akan menjadi kenyataan tanpa revitalisasi angkutan umum.

”Orang-orang juga boleh saja mencerca Metromini dan Kopaja yang disebut seperti odong-odong tapi masih tetap berkeliaran di Jakarta,” ujar Eka.

Padahal, lanjut Eka, pemilik Metromini saat ini masih tetap mengoperasikan armadanya karena tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk melakukan revitalisasi. ”Biaya revitalisasi (peremajaan) satu unit Metromini tidak kurang dari Rp 450 juta, sementara tarif masih Rp 2 ribu per penumpang. Kalau guyonannya orang Madura, bayar murah kok maunya selamat,” terang Eka seraya berseloroh.

Terkait lemahnya pengawasan KIR, menurut Eka sebaiknya pemerintah meniru negara maju dimana pemerintah menyediakan KIR di setiap perusahaan angkutan sebagai insentif. ”Jadi bukannya seperti saat ini, malah masuk ke dalam pendapatan asli daerah, sebaiknya masuk ke pembinaan,” pungkas wanita yang rambutnya dipirangkan ini.

Terbaru

  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?
  • Bisakah Saldo BNI Kamu Nol? Fakta dan Cara Mengatasinya
  • Inilah Tanda-tanda Chat Audio di Grup WhatsApp Sudah Disadap
  • Cara Mengatasi Tidak Bisa Live Instagram Karena Tidak Memenuhi Syarat
  • 7 Spek Laptop yang Ideal untuk Coding & Ngoding Web/App
  • Keuntungan dan Kerugian Menggunakan PayPal: Panduan Lengkap
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme