Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Salah Kaprah Kata Salaf

Posted on March 9, 2012

Artikel bersumber pada Artikel “Jangan Khilaf Memahami Salaf” dalam Majalah Alkisah Edisi 01 Tahun 2012. Disadur dengan beberapa penyesuaian.

Bagaimana kalau kekuasaan politik mengklaim mempunyai hak atas keabsahan sebuah keyakinan? Sungguh sangat berbahaya. Ketika kekuasaan mengklaim sebuah keyakinan, orang-orang yang punya keyakinan selain keyakinan mereka dianggap sesat. Dan ketika mereka lebih jauh lagi bertindak dengan memaksakan kehendak menggunakan kekuasaan dan senjata, banyak korban berjatuhan.

Setelah berkembang dari negara asalnya, Arab Saudi, gerakan itu kini juga banyak ditemui di sekeliling kita. Mereka kerap mengusung nama “salafiyah” atau “salafi”. Maknanya, gerakan yang mengikuti jejak salaf.

Merunut sejarahnya, slogan salafiyah pertama kali muncul di Mesir bersamaan dengan lahirnya gerakan reformasi keagamaan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang dipelopori Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh, lalu dilanjutkan oleh Rasyid Ridha, Abdurrahman Al-Kawakibi, dan lain-lain.

Di masa itu, bermunculan pelbagai bid’ah dan khurafat. Para penyeru reformasi tersebut berupaya memperbaiki dengan cara mengembalikan mereka pada kesejatian Islam. Slogan yang digunakan oleh tokoh pembaharu itu adalah salafiyah, bukan sebagai penunjuk atas lahirnya madzhab Islam yang baru, tapi sekadar identitas sebuah dakwah dan deskripsi sebuah metode.

Namun, seiring berjalannya waktu, slogan salafiyah mengalami degradasi. Slogan tersebut, yang sedianya dimaksudkan untuk merefleksikan ketundukan pada konsepsi Ahlussunnah wal Jama’ah, berubah menjadi slogan sekelompok orang yang berpegang teguh pada beberapa pendapat dan menganggap pendapat mereka sebagai pembeda antara yang mendapat petunjuk dan yang sesat.

Tidak Kaku
Kata salaf berasal dari kata salafa-yaslufu-salafan, artinya “telah lalu”. Bentuk jamaknya adalah aslaaf dan sullaaf. Sedang sebagai istilah, salaf disepakati banyak ulama dengan makna zaman 300 tahun pertama, yang dimulai dari diutusnya Rasululullah SAW. Yakni zaman kenabian, zaman para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in.

Zaman ini berkarakter sebagai zaman keemasan Islam, karena mereka yang hidup di zaman ini langsung memahami ajaran Islam melalui wahyu yang diturunkan Malaikat Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga kurun ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’in), kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).” – HR Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud RA.

Semua orang yang beragama Islam tentu ingin mengikuti salafush shalih, tapi masalahnya tidak sesederhana itu. Masa terus berputar. Kini umat Islam hidup pada zaman yang jauh sekali dari zaman sahabat Nabi. Lalu, bagaimana umat Islam kini harus meniti ajaran para salaf?

Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, dalam kitabnya, As-Salafiyyah Marhalah Zamaniyyah Mubarakah La Madzhab Islamiy, menerangkan, cara mengkuti salafush shalih bukan hanya mengikuti secara harfiah ucapan, perbuatan, kebijakan, serta kebiasaan yang ditetapkan dan dijalankan mereka, tanpa menambah maupun menguranginya sama sekali. Bahkan ulama salaf sendiri pun tidak berpendirian sekaku itu. Mereka menjalankan hukum-hukum itu sesuai dengan ‘illat (alasan-alasan)-nya sehingga mampu menjawab perubahan zaman.

Mereka menjawab tuntutan zaman dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan hadits dengan menggunakan penalaran ilmu hukum serta perangkat ilmu pengambilan hukum. Bukan semata-mata tekstual seperti nash sumber hukumnya.

Salah satu contoh kelenturan salafush shalih dalam menghadapi perubahan zaman, misalnya, para sahabat Nabi sebelum hijrah ke Makkah belum terbiasa dengan membaca dan menulis. Setelah hijrah, Nabi menganjurkan mereka untuk belajar membaca dan menulis.

Salafush shalih sendiri tidak kaku dalam menyikapi nash-nash Al-Qur’an dan sunnah. Jadi, bagaimana mungkin nisbah salaf digunakan untuk memahami Islam secara kaku hingga memiliki konsekuensi mayoritas umat Islam di dunia ini tak lagi layak menyandang gelar sebagai muslim, karena pandangan segelintir umat yang merasa sebagai cerminan salaf sejati dan benar sendiri dan yang selain mereka dianggap keluar dari Islam?!

Terbaru

  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?
  • Bisakah Saldo BNI Kamu Nol? Fakta dan Cara Mengatasinya
  • Inilah Tanda-tanda Chat Audio di Grup WhatsApp Sudah Disadap
  • Cara Mengatasi Tidak Bisa Live Instagram Karena Tidak Memenuhi Syarat
  • 7 Spek Laptop yang Ideal untuk Coding & Ngoding Web/App
  • Keuntungan dan Kerugian Menggunakan PayPal: Panduan Lengkap
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Website Konverter YouTube ke MP3 Terbaik 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme