Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Rabithatul Ulama, Embrio NU di Makassar

Posted on September 2, 2012

MAKASSAR – Rabithatul Ulama (RU), adalah embrio kelahiran NU pertama kali di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dibentuk pada 8 April 1950 atas prakarsa KH Ahmad Bone, KH Muhammad Ramli dan beberapa ulama sejawatnya.

RU merupakan tempat berhimpun para ulama dari berbagai daerah setelah mereka berpencar-pencar memperjuangkan kemerdekaan di masa revolusi sejak Proklamasi 1945.

Kiai Ahmad Bone, Wafat 12 Februari 1972 pada usia 102 tahun, yang juga dikenal sebagai “Kali Bone” (qadhi atau hakim agama di bekas Kerajaan Bone) berjuang bersama dengan Raja Bone Andi Mappanyukki. Raja Bone ini dikenal yang pertama kali membentuk organisasi ulama NU di wilayah kerajaannya pada tahun 1930-an.

Kiai Ramli berjuang di daerah Luwu, bersama dengan Raja Luwu, Andi Djemma. Kiai nasionalis ini dikenal sebagai seorang Sukarnois di Palopo masa itu. Sementara para ulama RU lainnya yang kebanyakan di kota Makassar, sebelumnya berjuang di kampung-kampung kota, seperti di Bontoala, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Kepengurusan awal dipegang oleh Kiai Ahamd Bone sebagai ketua, sementara Kiai Ramli sebagai wakilnya. Sekretaris dijabat oleh KH Saifuddin, Qadhi Polewali. Sedangkan KH Sayid Jamaluddin Puang Ramma, seorang ulama termuda ketika itu dan pembantu pada Qadhi Gowa H. Mansyur Daeng Limpo, mengetuai Bidang Pendidikan dan Dakwah.

Para ulama lainnya yang bergabung dengan RU, di antaranya: KH Sayid Husain Saleh Assegaf (waktu itu menjabat sebagai Konsul NU Sulawesi Selatan), KH Paharu, KH Muhammad Nuh, KH Abdul Muin, KH Muhammad Said, KH Abdur Razaq, KH Abdur Rasyid, KH Abdul Haq, KH Muhammad Saleh Assegaf, KH Abdurrahman Daeng Situju, dan KH. Muhammad Asap.

Kantor RU, yang merupakan rumah kediaman Kiai Ahmad Bone, bertempat di Jalan Diponegoro, di distrik Matjini Aijo, Makassar. Di jalan itu pula berdiam makam pahlawan nasional Pangeran Diponegoro.

RU kemudian menfasilitasi terbentuknya Partai Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan pada tahun 1952 atas permintaan KH Wahid Hasyim (waktu itu sebagai Menteri Agama dan Ketua PBNU). Semua pengurus dan anggota RU masuk ke NU. Kecuali KH Muhammad Saleh Assegaf dan KH Abdul Razaq tetap bertahan masing-masing di Masyumi dan di PSII. Demikian pula, ulama kharismatik KH Abddurrahman Ambo Dalle, pendiri DDI (Daruddakwah wal-Irsyad), yang sempat bertemu dengan Kiai Wahid juga bertahan di PSII. Tapi semuanya tetap mendukung perjuangan NU menegakkan Islam Ahlussunnah Waljamaah di tanah Bugis-Makassar.

Menurut penuturan Puang Ramma, RU dibentuk dengan tujuan memberikan pertimbangan kepada pemerintah mengenai masalah-masalah keagamaan yang muncul di tengah masyarakat. Para ulama RU bukanlah orang-orang yang jauh dari pusat pengambilan keputusan. Mereka adalah pejabat tinggi di daerah masing-masing dalam kapasitasnya sebagai qadhi. RU juga berfungsi sebagai forum bahtsul masail, yang membahas masalah-masalah keagamaan yang lebih aktual.

Selain itu, RU juga berfungsi sebagai wadah kaderisasi ulama. Metode yang digunakan oleh RU adalah melalui pengajian kitab kuning. Seorang calon ulama tidak hanya mengaji kepada seorang guru. Puang Ramma misalnya ditempa melalui keketatan dan ketaatannya dalam berguru kepada para seniornya di RU, seperti Kiai Ahmad Bone dan Kiai Ramli.

Cara lainnya adalah melalui motivasi dan pemberian kesempatan untuk tampil di muka umum dalam acara-acara keagamaan. Apabila seorang calon sudah memenuhi syarat sebagai ulama, RU melakukan sidang penganugerahan gelar keulamaan tersebut.

Keanggotaan RU mencerminkan konfigurasi sosial masyarakat Bugis-Makasar, dengan empat pilarnya: to panrita (ulama), to sugi (pengusaha), to acca (cendekiawan), dan to warani (kaum bangsawan dan anak muda). Keempat pilar ini dihimpun dalam jajaran pengurus dan anggota RU. Dan, setelah RU bergabung ke dalam Partai NU, keempat pilar ini kemudian menjadi kunci kemenangan NU di Sulawesi Selatan pada Pemilu 1955. Mereka memberi kontribusi sekitar 12 persen bagi keseluruhan suara NU di tingkat nasional.

Ada dua ulama pengurus RU yang kemudian masuk Konstituante (1956-1959) mewakili Partai NU, yaitu Kiai Muhammad Ramli dan Kiai Sayid Jamaluddin Puang Ramma. Kiai Ramli wafat pada 3 Februari 1958 sewaktu menjadi anggota Konstituante di Bandung, dan dimakamkan di Pemakaman Arab, Bontoala, Makassar. Sementara Kiai Puang Ramma wafat pada 8 September 2006 di Makassar. Sumber: NU Online

Terbaru

  • Cara Mengatasi YMusic APK Error Tidak Bisa Dibuka
  • Cara Memblokir Akun Teman di Mobile Legend: Panduan Lengkap
  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?
  • Bisakah Saldo BNI Kamu Nol? Fakta dan Cara Mengatasinya
  • Inilah Tanda-tanda Chat Audio di Grup WhatsApp Sudah Disadap
  • Cara Mengatasi Tidak Bisa Live Instagram Karena Tidak Memenuhi Syarat
  • 7 Spek Laptop yang Ideal untuk Coding & Ngoding Web/App
  • Keuntungan dan Kerugian Menggunakan PayPal: Panduan Lengkap
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Mengatasi YMusic APK Error Tidak Bisa Dibuka
  • Cara Memblokir Akun Teman di Mobile Legend: Panduan Lengkap
  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme