Pemerintah Rusia telah secara resmi memblokir platform permainan online Roblox, menyusul laporan bahwa Roblox mendistribusikan konten yang dianggap sebagai “propaganda LGBT” oleh otoritas Rusia. Langkah ini merupakan pelanggaran terhadap undang-undang Rusia yang ketat mengenai pembatasan konten yang dianggap tidak sesuai, terutama yang berkaitan dengan anak-anak.
Keputusan tersebut diambil setelah Badan Keamanan Siber Federal Rusia (FSB) mengajukan permintaan pengadilan untuk memblokir akses ke Roblox. Permintaan ini didasarkan pada klaim bahwa Roblox memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten yang mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan moralitas Rusia, termasuk konten yang berkaitan dengan orientasi seksual dan identitas gender. FSB berpendapat bahwa konten ini secara langsung melanggar undang-undang Rusia yang melarang diseminasi informasi yang dianggap berbahaya bagi anak-anak, terutama yang berkaitan dengan topik-topik yang dianggap “tidak sesuai” dengan norma-norma sosial dan budaya Rusia.
Roblox telah merespons dengan menyatakan bahwa platform mereka tidak memiliki kebijakan yang mendorong atau mempromosikan konten LGBT. Mereka menegaskan bahwa pemain Roblox dapat mengakses berbagai jenis konten, termasuk permainan, seni, dan musik, tetapi mereka juga memiliki alat untuk memoderasi konten dan melaporkan pelanggaran. Perusahaan juga menyatakan kekecewaannya atas tindakan pemerintah Rusia dan menyerukan penghormatan terhadap kebebasan berekspresi dan akses ke informasi.
Blokir ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di Rusia, di mana pemerintah telah meningkatkan upaya untuk membatasi akses ke internet dan memblokir platform online yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai nasional. Beberapa platform lain, seperti YouTube, juga telah diblokir di Rusia karena memposting konten yang dianggap melanggar hukum Rusia. Kasus ini menyoroti meningkatnya kontrol pemerintah Rusia terhadap media dan internet, serta dampaknya terhadap perusahaan teknologi internasional.
Para ahli berpendapat bahwa blokir ini kemungkinan akan menimbulkan reaksi internasional dan akan memicu perdebatan tentang kebebasan internet dan hak-hak digital. Hal ini juga menyoroti bagaimana undang-undang Rusia tentang “informasi yang tidak sesuai” dapat digunakan untuk menekan kebebasan berekspresi dan membatasi akses ke informasi bagi warga negara Rusia. Potensi konsekuensi dari blokir ini masih belum jelas, tetapi diperkirakan akan berdampak signifikan pada basis pengguna Roblox di Rusia dan akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan komunitas internasional.
Pada tanggal 22 September 2023, Roblox mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja dengan pemerintah Rusia untuk mengatasi masalah tersebut dan berharap dapat segera mendapatkan akses kembali ke pasar Rusia. Namun, belum ada perkembangan signifikan dalam hal ini dan blokir tersebut masih berlaku.