Jakarta – Yenny Wahid menuding Andi Nurpati sebagai orang yang berperan dalam perpecahan dalam tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Andi (Andi Nurpati) itu orang yang berperan sebagai penghancur PKB,” ujar Yenny di Wahid Institute, Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2011).
Andi dinilai melakukan rekayasa hingga dirinya tersingkir sebagai pihak yang berhak atas nama PKB. Hal itu terlihat saat penentuan nomor urut peserta pemilu 2009. Saat itu, kubu Gus Dur dan kubu Muhaimin Iskandar sama-sama datang ke KPU menghadiri penentuan nomor urut tersebut.
Menurut putri Gus Dur bernama asli Zanuba Arrifah Chafsoh Rahman itu, jika KPU mengakui dirinya sebagai pengurus PKB yang sah, seharusnya KPU tidak mengundang Muhaimin, begitupun sebaliknya. Karena yang datang dua pihak yang saling mengklaim paling berhak, maka ketika nomor diberikan terjadi rebut-rebutan antara Yenni dan Muhaimin. Peristiwa itu menjadi bahan tertawaan pengurus partai lainnya yang hadir.
“Waktu itu saya sempat bicara dengan dia (Andi Nurpati) sebelum pengambilan nomor di KPU. Kata dia ya silahkan Gus Dur yang mengambil nomor,” kata Yenny meniru pembicaraannya pada waktu itu.
Namun ketika Andi meminta Yenny menghadirkan Gus Dur dalam pengambilan nomor itu, dia mengatakan jika Gus Dur datang nantinya malah akan ditolak oleh KPU. “Jadi bagaimana saya juga bingung,” katanya.
Ketika itu, Andi Nurpati menyeruhnya untuk menunggu di ruangannya karena akan mendiskusikan dengan anggota KPU lainnya. Setelah ditunggu lama, kata Yenny, Andi tidak kunjung datang dan pada akhirnya pengambilan nomor itu dimulai. “Makanya saya aneh, memang ini rekayasanya cukup besar,” tegas Yenny. Sumber: Inilah.com