Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Abdul Kadir Karding: Gedung Lembaga Negara Dalam Keadaan Bahaya

Posted on April 19, 2011 by Syauqi Wiryahasana
Bom di Masjid Polresta Cirebon dianggap tidak saja mengancam simbol-simbol Amerika-Eropa, tetapi juga simbol Islam dan negara. Demikian diungkapkan Ketua Komisi VIII DPR, Abdul Kadir Karding, kepada Rakyat Mer­deka, Sabtu (16/4). “Teror bom ini targetnya sudah semakin luas, mulai dari para in­telektual. Kemudian simbol-simbol Amerika-Eropa. Lalu se­karang menyerang simbol Islam dan negara,” paparnya. Berikut kutipan selengkapnya; Anda melihat bom bunuh diri di Cirebon bermotif apa? Ada dua motif dalam peristiwa bom bunuh diri ini. Pertama, me­ngirim pesan kepada pemimpin negeri ini bahwa mereka masih eksis dengan menyerang kepoli­sian sebagai sasaran utamanya. Kedua, ini jelas menciptakan keresahan di tengah masyarakat dengan membuat teror yang terus terjadi. Ada kemungkinan mereka me­nyerang lembaga pemerin­tahan yang lain? Tidak tertutup kemungkinan mereka  menyerang lembaga lain yang di anggap strategis. Jadi, gedung lembaga negara, terma­suk DPR, dalam keadaan bahaya. Jadi, harus diwaspadai semua pihak. Sebab, mereka sudah be­rani menyerang markas kepoli­sian yang merupakan simbol negara. Kenapa mereka sampai be­rani bertindak seperti itu? Mereka dalam prinsip berji­had­nya,  apapun mereka lakukan, termasuk menyerang polisi di masjid. Jadi soal masjid itu ada­lah soal antara saja. Artinya masjid dijadikan sebagai sarana saja, mereka anggap itu bukan bagian dari dosa. Bagaimana dampak keja­dian ini dari sisi politik? Saya kira ada dua dampak dalam hal ini. Pertama, kepolisian dan ne­gara dianggap dalam posisi berbahaya atau rawan. Kedua, pihak luar negeri akan melihat Indonesia tidak bisa menyelesaikan masalah teror dengan baik. Yang pasti timbul keresahan bagi mereka yang ingin berwisata atau berkunjung ke Indonesia. Kunjungan wisatawan ke In­donesia akan terganggu? Mereka yang ingin berwisata ke Indonesia akan terganggu. Begitu juga yang ingin berin­vestasi di Indonesia, mereka akan ragu. Apakah pemerintah serius me­nangani kasus teror selama ini? Kalau masalah serius, saya yakin pemerintah serius. Tapi  terorisme sudah terlalu menga­kar dan meluas. Artinya kemam­puan untuk mengantisipasinya kurang. Sebab, negeri ini luas sedangkan jaringan mereka su­dah menyebar kokoh dan luas serta serta kader­nya semakin militan. Negeri ini tidak memi­liki kemampuan yang lebih bagus untuk mencegahnya. Jadi,  harus dikuatkan lagi sistem pen­cegahan dan pengen­dalian­nya. Kan ada program deradikali­sasi, sejauh mana bisa menga­tasi teror? Program itu tentu belum mak­simum dalam hal sosialisasi dan produktifitasnya. Perlu dikem­bangkan terus dan diupayakan semaksimal mungkin agar bisa mencegah kejadian itu. Dari dulu kasus teror tidak per­­nah terungkap, apa pro­blem utamanya? Saya kurang paham, tapi saya yakin ini akan terungkap. Se­bab,  mereka itu disinyalir meru­pakan orang-orang lama. Kalau kasus bom buku kemarin butuh kerja keras karena orangnya ti­dak jelas. via RakyatMerdeka
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically