New York — Dua kubu bertentangan–pendukung dan penentang SOPA-PIPA–gencar melobi anggota senat alias Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat.
Ada sekitar 145 perusahaan dan organisasi yang melakukan lobi-lobi mendukung dan menentang rencana beleid Stop Online Piracy Act (SOPA) dan 157 kelompok dan organisasi yang melobi untuk mendukung dan menentang rancangan regulasiProtect Intellectual Property Act (PIPA).
Comcast Corp, kubu pendukung, sejauh ini adalah perusahaan pelobi terbesar dan telah menghabiskan dana US$ 5 juta untuk isu ini. Sementara itu, di kubu penentang, ada perusahaan Google yang paling gencar melakukan lobi dengan dana US$ 4 juta.
Sulit menghitung secara tepat jumlah total dana yang dihabiskan untuk melobi ke kongres, karena terkadang ada perusahaan yang sekaligus mendukung atau menentang kedua rancangan undang-undang tersebut.
SOPA dan PIPA adalah rancangan undang-undang yang bertujuan mengentas pembajakan hak cipta melalui Internet dan situs-situs yang memfasilitasi pembajakan konten.
Kubu penentang setuju bahwa melindungi konten adalah hal yang penting. Namun mereka mempersoalkan efektivitas dan cara beleid itu dalam menyensor dan potensi risiko yang tidak diharapkan.
Adapun para pendukung lainnya adalah perusahaan komersial dan industri media, misalnya Visa dan yang telah menghabiskan ribuan dolar Amerika Serikat, National Amusements, AT&T, News Corp, dan Time Warner yang merupakan induk perusahaan CNNMoney. Industri film dan rekaman juga menghabiskan dana cukup besar dalam mendukung aturan ini.
Para perusahaan yang berada di kubu penentang dikepalai oleh perusahaan Internet eBay, Yahoo, Amazon, dan situs-situs domain yang telah terdaftar.
Sejumlah nama yang tak terduga juga muncul dalam upaya melobi kongres soal SOPA and PIPA, seperti Tiffany, Ultimate Fighting Championship, dan Pepsi. Namun tidak terungkap perusahaan-perusahaan itu mendukung atau menentang SOPA-PIPA.
Meski lobi-lobi dua kubu ini gencar, tidak juga berhasil untuk mengunci nasib beleid SOPA-PIPA, apakah jalan atau ditiadakan. Hingga kini nasib SOPA dan PIPA–yang seharusnya diputuskan pada 24 Januari 2012 lalu–masih “menggantung”.
Sumber: Tempo
Semoga Google dan rekan-rekan yang menang.