Di desa-desa, khususnya desa yang masih luas daerah sawahnya, tomcat itu biasa saja. Hanya media massa saja yang lebay abis...Sumber: Tempo
Wamentan: Jangan Panik, Tomcat itu Biasa
Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan meminta masyarakat tak panik oleh penyebaran kumbang tomcat. Apabila masyarakat mendapati kumbang tomcat, cukup semprot cairan insektisida di sekitar rumah karena kumbang ini mudah mati. "Tidak perlu sampai panik karena pencegahan iritasinya cukup mudah," kata dia, Sabtu 24 Maret 2012.
Ia minta masyarakat tak menggencet kumbang hingga darahnya keluar. Alasannya, racun penyebab iritasi kulit ada pada darah tomcat. "Cukup diusir saja dan setelah itu bagian tubuh yang terpapar kumbang dapat dicuci dengan air bersih dan sabun."
Kalaupun telanjur terkena darah tomcat, masyarakat cukup mencuci bersih sisa darah tomcat dan segera memberinya salep iritasi atau gatal-gatal. Iritasinya relatif mudah disembuhkan. Hingga kini banyak laporan masyarakat di luar Surabaya merasa terkena wabah tomcat.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono masih enggan menganggap penyebaran kumbang ini sebagai wabah nasional. "Kumbang ini tidak mematikan," kata Agung.
Penderita iritasi akibat terpapar darah tomcat mungkin merasakan sakit cukup parah berupa gatal-gatal disertai iritasi kulit dan demam. Namun, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir.