Investor Pesimis Nokia Bisa Bertahan lama

Produsen ponsel asal Finlandia, Nokia, masih memiliki dana yang cukup untuk mengembalikan masa kejayaan. Namun, investor pesimis Nokia bisa kembali memikat konsumen dan para pengembang aplikasi, dari produk yang sudah ada.

Kepala Eksekutif (CEO) Nokia yang baru bergabung di 2010, Stephen Elop, sebenarnya sedikit berjudi ketika Nokia tetap mengembangkan sistem operasi Symbian. Mengutip Reuters, Rabu kemarin, Nokia pun diperingatkan berpotensi kehilangan dua kuartal awal tahun ini.

Setelah pasar Symbian goyah, Nokia tampak kesulitan untuk survive dengan Windows Phone.

Pasar investasi takut Elop akan kembali membuat keputusan yang salah, dan kembali jatuh walau telah diperingatkan. Investor yang mempertahankan sahamnya sejak tahun lalu misalnya, telah kehilangan dua pertiga dari investasi mereka. Kamis kemarin pun saham Nokia jatuh sekitar 7 persen, setelah sehari sebelumnya sempat jatuh 15 persen.

Smartphone Nokia seri Lumia yang berbasis Windows Phone masih belum mampu bersaing dengan Apple iPhone atau smartphone berbasis Android. Walau begitu, analis tetap optimis Nokia masih bisa bertahan.

“Sulit untuk menyingkirkan Nokia,” kata analis dari Canalys, Peter Cunningham. “Nokia masih dalam masa transisi ke Windows Phone, tapi tidak dalam waktu yang mudah.”

“Dalam enam bulan ke depan akan menjadi masa kritis bagi perusahaan dalam menentukan masa depannya untuk jangka panjang. Lumia 610 harus bisa sukses, dan itu perlu menjadi produk laris di pasar saat Natal,” ujar Cunningham.

Disalip Samsung

Posisi Nokia dinilai kritis setelah dominasinya di pasar handset ‘dikudeta’ Samsung. Produsen ponsel asal Korea Selatan itu sukses berkat seri Galaxy yang menggunakan sistem operasi Android.

Mengutip survei yang dilakukan Bloomberg, Samsung tercatat telah mengapalkan sebanyak 92 juta ponsel di kuartal satu tahun ini. Ini termasuk penjualan ponsel fitur Samsung. Sedangkan Nokia tercatat baru mengapalkan sebanyak 83 juta unit.

Catatan ini terdiri atas 12 juta pengapalan smartphone dan 71 juta ponsel fitur kelas low-end. Perbandingan Samsung dan Nokia itu tercatat secara bersamaan. sumber: Vivanews

Scroll to Top