California – Apple melarang lembaga-lembaga donor untuk menggalang dana melalui aplikasi di iPhone dan iPad. Kebijakan perusahaan yang dipimpin Tim Cook dalam memblokir setiap aplikasi donasi menuai kritik dari lembaga sosial.
“Ketika banyak orang menyadari ada jalan untuk saling memberi melalui aplikasi, Apple App Store justru menutup peluang ini,” kata Steve Moore, Chief Executive Big Society Network, sebuah lembaga nirlaba, seperti dikutip Telegraph, Rabu, 9 Mei 2012.
Menurut dia, pasar aplikasi milik Apple adalah tempat yang paling potensial untuk mengumpulkan donasi ketimbang pasar aplikasi milik Google.
Pasalnya, Apple App Store sebagian besar berisi aplikasi berbayar. Inilah yang memungkinkan pengguna iPhone dan iPad mampu membayar lebih dari harga software yang sebenarnya.
“Ini memaksa kami untuk membuka peluang donasi di Google Play,” ujar Moore.
Sayangnya, sebagian besar pengguna perangkat Android cenderung mengunduh aplikasi gratisan ketimbang berbayar.
Padahal sebenarnya, kata Moore, teknologi membuka peluang yang besar bagi badan amal untuk dapat menggalang dana dan menyalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Misalnya dengan mengunjungi situs seperti JustGiving.com, sumbangan melalui pesan teks (SMS donasi), dan sebagainya.
Moore menambahkan dari seluruh sumbangan yang diperoleh hanya 3 persen yang berasal dari donasi melalui website dan perangkat bergerak. “Hanya satu dari 2.800 pencarian di Google yang digunakan untuk memberikan sumbangan,” ujarnya.
Terhadap kritik ini, Apple belum berkomentar. Sumber: Tempo