PBNU Dukung Diselenggarakannya Olimpiade Aswaja
Surabaya, NU Online
Olimpiade Aswaja 2012 yang diselenggarakan pengurus Aswaja NU Center Jawa Timur diapresiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sekretaris Umum PBNU H Marsudi Syuhud, mengaku senang karena PWNU Jatim bisa menelorkan inovasi baru bagi perkembangan NU ini. Hal itu sekaligus upaya mempertahankan ke- NU-an ke depan melalui Olimpiade Aswaja NU.
"Olimpiade Aswaja NU yang baru pertama kali terjadi di Jatim ini bisa dikloning karena NU lahir di Jatim. Kegiatan ini bukan hanya ditiru oleh NU di Indonesia tetapi juga di cabang-cabang NU di internasional," tegasnya dalam sambutan peringatan Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-89 NU yang dirangkai dengan Seminar Internasional dan pengumuman serta penyerahan hadiah kepada para pemenang Olimpiade Aswaja NU di Aula PWNU Jatim, Sabtu (30/06).
Ditambahkan Marshudi, negara-negara di dunia saat ini ketakutan dan bingung akan perkembangan Islam di dunia. Pasalnya, Islam memiliki banyak keragaman dan cenderung dinilai minor oleh negara-negara barat.
Direktur Aswaja NU Center, KH Abdurrahman Nafis, mengatakan, tujuan diselenggarakannya Olimpiade Aswaja NU ini untuk memperkokoh syiar Aswaja di kalangan generasi muda NU. Selain itu sebagai show of force PWNU Jatim supaya bisa dijadikan percontohan bagi PWNU-PWNU lain di seluruh Indonesia.
"Olimpiade Aswaja NU ini baru pertama kali diselenggarakan di Jatim. Mudah-mudahan bisa ditiru oleh PBNU maupun PWNU-PWNU di seluruh Indonesia, sehingga syiar Aswaja bagi generasi muda NU bisa semakin semarak," kata Kiai Nafis di sela-sela Resepsi Harlah NU.
Menurut Kiai Nafis, pelaksanaan Olimpiade Aswaja NU dibagi menjadi empat zona. Yakni, zona I di Malang, zona II di Tuban, zona III di Jombang, dan zona IV di Bangkalan. Kemudian para juara di masing-masing zona diadu lagi dalam tahap final di Kantor PWNU Jatim. Sedangkan jenis perlombaan yang dilombakan, meliputi cerdas cermat, pidato, debat, karya tulis ilmiah, sholawat al banjari, dan qasidah rebana.
"Juara umum Olimpiade Aswaja NU yang pertama diraih oleh PCNU Jember karena berhasil menjadi juara pertama untuk tiga jenis lomba, yaitu pidato, debat, dan cerdas cermat. Insya Allah kegiatan ini akan rutin dilaksanakan dua tahun sekali dan ke depan jenisnya lebih beragam dan hadiahnya lebih besar," kata Kiai Nafis.
Sementara itu, Ketua PWNU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah, mengaku sangat mengapresiasi adanya kegiatan Olimpiade Aswaja NU yang dimotori oleh Aswaja NU Center PWNU Jatim ini. Terlebih pesertanya merupakan generasi muda NU yang memiliki ghirah untuk melanjutkan perjuangan NU di masa depan sekaligus menjadi benteng umat Islam Indonesia dari serangan aqidah-aqidah dari luar yang tak sesuai dengan akar budaya bangsa Indonesia.
"Saya yakin generasi muda NU ke depan mampu mempertahankan bahkan mengembangkan perjuangan yang diwariskan oleh para ulama-ulama NU. Selama NU berjaya maka NKRI akan tetap kokoh dan aman. Sebab penjaga empat pilar kebangsaan yang terdepan adalah NU," tegas pemangku Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.
Masih di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, mengatakan, bahwa sudah waktunya meningkatkan dakwahnya untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan umatnya. Pasalnya, jika hal itu tidak dilakukan maka umat NU akan diambil oleh kelompok-kelompok aliran lain yang sekarang lagi menggebu-nggebu mencari anggota untuk membesarkan keberadaan alirannya di Indonesia.
"Harus ada metode baru ajarkan ke-NU-an (aswaja) kepada generasi muda NU sekaligus aktualisasi pemahaman ke-NU-an sesuai dengan zaman kekinian, sehingga paham NU bisa merasuk kepada para generasi muda," kata Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai salah satu ketua di PBNU ini, peran NU di masyarakat khususnya warga jamiyah Nahdlatul Ulama harus diperkuat. Di antaranya terhadap aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja), keberadaan madrasah atau diniyah milik NU dan masjid-masjid milik warga NU.