
Ilustrasi (ist)
Sebagai negara dengan warga yang sangat melek teknologi, Korsel memang pasar ponsel yang menggiurkan. Masalahnya, masyarakat di sana terkenal gemar memakai brand lokal seperti Samsung atau LG.
"Pasar Korea sulit ditembus terutama karena dominasi tidak hanya Samsung namun juga pemain lokal yang lain, LG dan Pantech," kata Mark Ranson, analis di Ovum.
Terlebih lagi, operator telekomunikasi Korsel juga memberi persyaratan ketat sebelum mau memasarkan sebuah smartphone buatan brand asing. Terutama harus punya teknologi tinggi.
"Tidak cukup hanya menjadi seperti produk asal Korea. Anda harus punya brand dan produk yang superior sehingga operator di sana mau menjualnya," kata sumber pejabat HTC.
"Anda memang bisa memasuki pasar. Namun pada akhirnya Anda sadar tidak bisa meneruskannya dalam waktu yang lama," tambah dia yang emka.web.id kutip dari Focus Taiwan, Senin (17/12/2012).
Pada kuartal pertama, smartphone non Korsel hanya punya pangsa pasar 3,4%. Apple misalnya hanya punya market share 2% dan HTC 0,7%.
Tidak mengherankan jika vendor asing keteteran dan akhirnya gulung tikar. Mengingat kecilnya pangsa pasar mereka di Korsel, sangat sulit untuk meraih keuntungan.
Sumber: detikINET