Adhie Masardi: Sebaiknya PKB dipimpin Kubu Netral
Jakarta - Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih Adhie M Massardi menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) perlu mencari sosok pemimpin baru bagi partainya setelah berpulangnya Gus Dur yang menjadi simbol partai itu.
Sosok Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat ini dinilai kurang kuat untuk menarik masyarakat nahdliyin.
"Kalau Muhaimin sayang kepada PKB, dia harus mundur jadi apalah dibelakang layar misalnya, nggak masalah. Dia tetap didalam memimpin PKB, mengendalikan PKB, tetapi figur ketua umumnya harus bukan Muhaimin," ujar Adhie, Kamis (3/1/2013), di Media Center Bawaslu, Jakarta.
Adhie beranggapan sepanjang Muhaimin masih menjabat maka masyarakat nadhliyin, yang menjadi basis massa partai ini, bisa meninggalkan PKB. Pasalnya, masyarakat nadhliyin selama ini masih berpatokan pada ketokohan almarhum Gus Dur. Sementara Muhaimin dianggap sebagai tokoh yang berseberangan dengan Presiden RI ke-4 itu.
"Tokoh-tokoh yang melawan Gus Dur itu, harus segera diganti oleh yang lebih netral di PKB. Tapi yang paling penting ini, memang Muhaimin-nya," kata Adhie.
Ia menilai sosok-sosok yang bisa menggantikan Muhaimin bisa diambil dari kelompok yang netral seperti Effendi Choirie atau Gus Choi atau pun Ali Masykur Musa.
Saat ini, PKB memang masih terus berjuang meningkatkan elektoralnya dengan mewacanakan sejumlah sosok tersohor untuk digadang sebagai calon Presiden. PKB sempat diwacanakan mengusung Si Raja Dangdut Rhoma Irama atau pun penyanyi Iwan Fals.
Pada Pemilu 2009 lalu, PKB pun hanya mampu berada di peringkat ketujuh. Di parlemen, PKB hanya memiliki kursi 28 kursi dari 560 kursi yang ada. Pekerjaan mendongkrak elektabilitas mau tak mau harus dilakukan PKB pada tahun 2013 sehingga tidak kalah memulai Pemilu di tahun 2014 mendatang.
Sumber: OkeZone