Moderat, Kunci NU Mempertemukan Ragam Faksi Afghanistan
Jakarta, NU Online
PBNU telah berhasil mempertamukan faksi-faksi bertikai di Afghanistan. Diantaranya perwakilan kelompok etnis, partai politik, aliran agama, kedaerahan dan LSM. Termasuk pula minoritas Syi’ah dan Taliban moderat, anggota parlemen, Mahkamah Agung, High Peace Council dan ulama. Mereka berjumlah 15 orang. Pertemuan dilangsungkan pada 18-19 Juli lalu di Hotel Borobudur, Jakarta.
Menurut Agus Maftuh Abugabriel salah seorang fasiltaor pertemuan PBNU-Afghnistan, faksi-faksi itu sangat berharap atas i’tikad baik NU mempertemukan mereka. Selama ini selalu menemui jalan buntu.
Agus menambahkan, kunci keberhasilan NU mempertemukan mereka adalah kenetralan dan kemoderatan NU.
“Kalau Amerika Serikat misalnya, jelas mereka punya kepentingan. Kalau NU, kepentingan apa?” tegasnya, di gedung PBNU Selasa 19/07 selepas jumpa pers, sore tadi.
Selain itu, menururt amatan penulis buku Negara Tuhan ini, mereka mengangap NU moderat. Selama berlangsung pertemuan, NU tidak menggurui. NU menampung aspirasi mereka. Kemudian menunjukan bahwa NU memilki sikap tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), tawasuth (moderat), dan i’tidal (lurus).
Langkah selanjutnya, NU akan memperkuat solidaritas perdamaian Afghanistan melalui jaringan ulama-ulama internasional yang dimilki NU. Salah stuanya ICIS (international Conference on Islamic Scolar) dan jaringan mursyid tasawuf (al-Multaqa al-Sufi al-Alamy).