JAAKRTA – Dakwah dengan kesenian sangat efektif. Sejarah menunjukkan itu, terutama zaman Walisongo. Begitu juga yang dilakukan NU melalui Lesbumi, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia yang didirikan 1962 di Bandung.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H. Abdul Mun’im DZ, Lesbumi didirikan bertujuan untuk dakwah dengan jalur kesenian. Melalui kesenian, dakwah lebih mengena dan strategis. Itu tercermin dalam pidato tokoh Lesbumi, Asrul Sani.
“Asrul Sani mengatakan, ‘Betapa efektifnya media film untuk berdakwah. Juga media lain seperti cerpen, drama, untuk mendidik masyarakat’,” kata Abdul Mun’im kepada NU Online, di gedung PBNU, Jakarta, Selasa, (26/3).
Abdul Mun’im kemudian bercerita latar pendirian Lesbumi. Waktu itu, dakwah melalui kesenian modern belum cukup berkembang. Hanya ada gambus. Di sisi lain, kesenian tradisonal seperti wayang, hampir ditinggalkan.
Dengan hadir Lesbumi, kesenaian dikembangkaan lebih intensif menggunakan media seperti teater. “Itu luar biasa perkembangan teater di lingkungan NU. Tiap cabang, wilayah, terutama di Banom Ansor dan PMII,” katanya.
Ia menambahkan, setiap peringatan hari-hari besar Islam dan acara-cara NU selalu ada pentas drama. Kemudian film juga berkembang. Lesbumi sendiri membuat film. kemudian diputar di cabang-cabang dan wilayah-wilayah.
Sumber: NU Online