KH Abdullah Syamsul Arifin: Pengurus NU Harus Bisa Jadi Contoh
JEMBER - Pengurus NU harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat, terutama dalam soal ibadah. Dengan teladan tersebut, pengurus NU tidak usah repot-repot mencari jama’ah, karena perilaku teladan itu bagaikan magnet.
Demikian dikemukakan Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin saat memberikan pengarahan dalam acara pelantikan Ranting NU Selodakon, Kecamatan Tanggul, Jember di Balai Desa Selodakon, Rabu malam (24/4).
Menurut Gus Aab –sapaan akrabnya—sebagai ujung tombak di tingkat akar rumput, pengurus ranting NU juga harus bisa melindungi amaliah NU dari gempuran aliran yang sesat dan menyesatkan. “Itu salah satu tantangan NU masa kini,” jelasnya.
Gus A’ab menambahkan, dewasa ini yang paling dibutuhkan oleh umat adalah pelayanan sekaligus pengayoman terhadap mereka. Dijelaskannya, di beberapa tempat, munculnya berbagai aliran yang bertentangan dengan Aswaja, sungguh meresahkan warga NU. Namun mereka tidak tahu harus bagaimana menyikapi itu semua.
“Makanya pengurus NU ranting juga perlu belajar dan mencari tahu tentang hal-hal yang terkait dengan dalil Aswaja,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Aab juga mengaku bangga dengan kekompakan pengurus ranting NU Selodakan. Pasalnya, semua pengurus ranting menggunakan seragam NU, bahkan setiap pengurus diberi piagam pelantikan sebagai pengurus ranting.
“Ini baru saya temukan di sini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MWCNU Tanggul, H Sanuri mengungkapkan bahwa semua pengurus ranting NU di bawah naungannya, akan diberikan piagam kepengurusan yang menandai bahwa dia menjadi pengurus.
“Ini baru pertama kali di Jember. Dan mereka cukup bangga memiliki sertifikat, dan itu artinya pengurus anting masih cukup semangat,” ujarnya.
Dalam susunan kepengurusan ranting NU se-Sedakon periode 2013-2018, Rais Syuriyah dipegang KH Mustain Ramli dibantu H Abdul Azis di posisi Katib. Sedangkan Ketua Tanfidziyah dijabat Ust Amar, dibantu M Subhan dan Ust Marsono di posisi sekretaris dan bendahara.
Sumber: NU Online