Pasar Rakyat NU di Purbalingga Berlangsung Sukses
PURBALINGGA - Pasar Rakyat Indonesia oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) putaran ke-38 yang digelar di Lapangan Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berlangsung sukses.
PBNU kali ini didukung oleh Pengurus Cabang NU Purbalingga dan MWCNU Karanganyar. Pasar Rakyat Indonesia diselenggarakan pada Hari Sabtu-Ahad, tanggal 20-21 April 2013.
Pasar Rakyat Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Bupati Purbalingga Drs H. Heru Sudjatmoko, M.Si ditandai dengan penabuhan kentongan sebanyak sembilan kali.
Sebelum pembukaan berlangsung, diadakan Pawai Ta’aruf yang diikuti oleh ratusan siswa-siswi dari MI, MTs/SMP, MA/SMA dan SMK Ma’arif di lingkungan MWCNU Karanganyar, Kertanegara dan Karangmoncol Purbalingga.
Menurut Ketua PCNU Purbalingga, Drs. H. Ahmad Khotib, M.Pd, “Pasar Rakyat ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa warga Nahdliyin mempunyai potensi besar dalam penyelenggaraan Pembangunan di negeri ini, khususnya di Purbalingga”.
Lebih lanjut ia menjelasakan, tujuan dari kegiatan ini juga untuk mengangkat produk-produk lokal Purbalingga agar warga NU lebih mencintai produknya sendiri.
Sementara itu, K. Abas dari PBNU dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pasar Rakyat ini merupakan Program Kerja PBNU dan direncanakan akan dilaksanakan di 48 Kota/Kabupaten bekerja sama dengan PCNU atau Pondok Pesantren.
Ada 3 Pilar yang ingin dibangun PBNU untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat Indonesia yaitu pendidikan, kesehatan, dan perekonomian, dan pasar rakyat merupakan perwujudan dari program perekonomian untuk memberdayakan potensi produk lokal.
“Warga Nahdliyin kebanyakan adalah warga petani dan nelayan yang sangat rentan dengan kemiskinan. Oleh karena itu melalui penguatan perekonomian kerakyatan, diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan warga NU. Itulah bentuk sumbangan NU dalam pembangunan di Negara Indonesia ini,” tegasnya.
Hal tersebut diakui oleh Bupati Purbalingga, Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si dalam sambutan Pembukaan Pasar Rakyat Indonesia ini.
“Kami merasa berterima kasih kepada PBNU yang telah mengingatkan kami. Memang benar, permasalahan kemiskinan masih menjadi garapan utama pemerintah. Karena memang tidak mudah untuk menyelesaikannya, ibarat mengurai benang kusut. Perlu dicermati dengan jelas mana ujungnya agar dapat mengurai masalahnya,” ungkap Bupati Purbalingga.
Setelah upacara pembukaan, selanjutnya Bupati Purbalingga beserta rombongan dari Muspida Purbalingga, perwakilan PBNU, para pengurus PCNU Purbalingga, Muspika Kecamatan Karanganyar serta Jajaran Pengurus MWCNU se Purbalingga melakukan Stand Visit ke 30 stand yang mengikuti Pasar Rakyat Indonesia.
Stand-stand tersebut berasal dari Pihak Sponsor yang menyediakan Sembako Murah dan dari Warga Nu di Kabupaten Purbalingga yang menyajikan produk-produk karyanya sendiri baik makanan maupun barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Disamping itu, ada satu stand Radio Komunitas yang dikelola oleh PAC GP Ansor Karanganyar yang menyiarkan secara LIVE kegiatan-kegiatan Pasar Rakyat Indonesia yaitu Radio Lentera FM Karanganyar Kabupaten Purbalingga.
Sumber: NU Online