Kunci Sukses Berdakwah adalah Ikhlas
Dalam berdakwah ulama salaf tidak semudah jaman sekarang yang sudah maju dengan berbagai fasilitas namun dengan sifat kewira’ian dan kesufian, para kiai terdahulu sukses berdakwah dalam mengembangkan ajaran agama Islam.
“Ulama salafush sholih jaman dulu dalam berdakwah modal utamanya itu ikhlas, serta sifat wira’i, dan kesufian yang dimiliki sehingga jalannya selalu dibimbing oleh Allah,” kata Mustasyar PBNU KH Mu’adz Thohir dalam acara haul ke 4 Almaghfurlah KH Mas’udi di makam keluarga desa Mutih Kulon Kecamatan Wedung Demak Kamis 9/5.
Kiai yang juga pengasuh pesantren Roudlotuth Tholibin Kajen Pati itu menjelaskan dari segi kehati-hatian para ulama salafus sholih dan jasa yang pernah diberikan pada umatnya itulah yang diikuti oleh Ahlussunnah Waljamaah dalam kecintaan yang diwujudkan dalam bentuk haul agar mendapat barokah dan syafaat yang tidak ada dan tidak dipercayai oleh kelompok selain NU.
“Yang percaya haul dan ziarah kubur pada leluhur terutama kiai dan ulama itu ya hanya NU, sifat kesholehan yang dimiliki bisa diharapkan barokah,” papar kiai Mua’adz.
Lebih lanjut Musytasar PBNU tersebut menambahkan ulama salaf saat berdakwah dalam menyampaikan pesan sangat hati-hati dan berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain bahkan terkesan santai karena menyesuaikan lingkungan seperti para wali, maka dari itu kesholehan seorang ulama tersebut terasa jikalau sang ulama tersebut sudah tiada dikarenakan kehilangan tokoh yang dianggap sebagai panutan.
“Seorang ulama sholih jika akan akan mati dia merasa senang karena akan mendapatkan kenikmatan akhirat bersama nabi dan para wali Allah sedangkan para pengikutnya akan merasa sedih karena kehilangan tokoh panutan,” tambah kiai Mu’adz.
Sementara putra Almagfurlah KH Mas’udi yang juga sebagai Rais Syuriyah PCNU Demak menganggap sudah sewajarnya jikalau warga NU dan keluarga mengadakan haul tiap tahunnya dikarenakan ketokohan dan keterlibatan almaghfur dalam membesarkan NU terutama thoriqoh di kabupaten Demak sangat besar.
“Kami anggap wajar jika orang NU, santri, alumni dan keluarga mengadakan haul dengan kirim do’a dan manaqib riwayat Kiai Mas’udi seperti sekarang ini,” kata Kiai Alawi.
Acara haul tersebut selain dihadiri oleh warga sekitar juga dihadiri oleh para habaib dan masyayikh di sekitar Demak, dan aktivis NU diantaranya pengurus Jatman dan mustasyar PCNU KH Zainal Arifin Makshum, Ketua PCNU Demak KH Musadad Syarif dan jajaran pengurus NU Demak serta pejabat teras Pemkab Demak.
Sumber: NU Online