Lailatul Ijtima PWNU Sulsel Kupas Tasawuf
MAKASSAR - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan kembali menyelenggarakan Lailatul Ijtima atau pertemuan rutin malam yang membahas berbagai persoalan. Lailatul Ijtima’ yang memasuki kali keenam ini mengusung tema "Tasawwuf sebagai Pegangan Umat Islam".
Pertemuan yang digelar di kediaman Bendahara PW Lembaga Perekonomian NU (LPNU) H Bahar Ngitung di Jalan Alauddin Makassar, Sulsel, Kamis (3/4), tersebut menghadirkan Katib Syuriyah PWNU Sulsel Dr KH Ruslan sebagai pemberi taushiyah seputar tasawuf.
Menurutnya, akhir-akhir ini banyak muncul gerakan-gerakan sempalan yang gemar membid'ahkan tasawuf, bahkan menganggapnya sebagai jalan setan. Terkadang, gerakan itu mengatasnamakan ulama-ulama salaf untuk mengharamkan tasawuf.
Menurut Kiai Ruslan, kesalahpahaman itu disebabkan lantaran perbedaan “standar” kebaikan antara penekun jalan tasawuf dan masyarakat secara umum. Kebrukan menurut pandangan kaum sufi kadang sudah mendapat penilaian baik oleh orang awam. Hal ini disebabkan, pandangan kaum sufi begitu mendalam ketika melihat sebuah permasalahan.
Ia mengatakan, di sinilah peran Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan memegang peranan penting untuk menjaga dirinya dari gerakan-gerakan sempalan yang ingin menghabisi amalan-amalan tasawuf akhir-akhir ini.
Hadir dalam kesempatan ini para sesepuh dan pengurus NU Sulsel, mulai dari jajaran mustasyar, syuriyah, tanfidziyah, lembaga/lajnah, dan badan otonom. Tuan rumah yang juga Bendahara PW LPNU Sulsel berterima kasih atas kehadiran para sesepuh NU yang menyempatkan membaca surah yasin dan lain-lain dalam Lailatul Ijtima’ kali ini. Sumber: NU Online