Moskow - Rusia mengirim seorang kosmonot perempuan ke luar angkasa untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir untuk turut dalam misi kerjasama AS-Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS. Yelena Serova dan dua kolega prianya, yang berasal dari AS dan Rusia, meninggalkan pusat luar angkasa Baikonur di Kazakhstan dengan pesawat luat angkasa Soyuz. Serova merupakan satu-satunya dari empat kosmonot Rusia yang pergi ke luar angkasa, dan menjadi yang pertama terbang bersama dalam misi ISS. Mengutip BBC News, ahli teknik berusia 38 tahun ini telah menjalani pelatihan selama tujuh tahun untuk tugas tersebut. Rencananya Serova dan timnya akan menghabiskan waktu enam bulan di ISS. Dalam keterangan pers sebelum melakukan penerbangan, Serova ditanya mengenai bagaimana dia merawat rambutnya ketika berada di stasiun luar angkasa. "Dapatkah saya menanyakan sesuatu juga?" jawab dia, sementara kolega priannya mengatakan, "Apakah benar kamu tertarik dengan gaya rambut kolega saya?" Dia mendapatkan pertanyaan yang sama sebelumnya dan disebutkan diminta untuk melakukan demonstrasi bagaimana dia mencuci rambutnya selama di luar angkasa. Serova juga ditanya bagaimana dia mengatasi perpisahan salama enam bulan dengan anak perempuannya yang berusia 11 tahun. Dia tertekan, meskipun, itu merupakan pekerjaannya. "Saya akan menjadi perempuan Rusia pertama yang akan terbang ke ISS. Saya juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap mereka yang mengajari dan melatih kami, dan saya akan mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak akan mengecewakan kalian," katanya. Astronot perempuan terakhir yang menjalani misi di ISS merupakan warga negara AS, Karen Nyberg, yang berada di orbit selama enam bulan pada 2013. Rusia merupakan negara pertama yang mengirim perempuan ke luar angkasa, Valentina Tereshkova, pada 1963. Sumber: Inilah.com