Sekolah aswaja yang rutin digelar setiap bulannya itu diikuti sekitar 60 peserta perwakilan dari pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait amalan atau amaliyah, hujjah dan wawasan kebangsaan Ahlu Sunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah," kata ketua PC IPNU Sidoarjo M Syaikhul Ma'arif.
Syaikhul berharap dengan adanya kegiatan tersebut para kader muda Nahdlatul Ulama tetap pada garis lurus yaitu Aswaja seperti yang telah diajarkan oleh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah pada waktu itu.
"Kami berharap semoga dengan kegiatan ini kader-kader muda NU mampu mengerti dan mengantisipasi dari ajaran atau paham yang tidak sehaluan dengan aswaja an nahdliyah," harap Syaikhul.
Adapaun materi sekolah aswaja yang diberikan kepada perwakilan pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo diantaranya, pengertian dan memahami nilai-nilai dasar NU dan implementasi dalam kehidupan, menerapkan tradisi dan amaliyah NU.
Selain itu, menganalisis peran dan fungsi pondok pesantren dan ulama' pengembangan syariat islam, menganalisis kedudukan khittah NU dan mampu mensosialisasikan dalam kehidupan sehari hari, serta mendeskripsikan pola kepemimpiman NU sebagai pedoman berorganisasi. (Moh Kholidun/Fathoni)
Sumber: NU OnlineIPNU-IPPNU Sidoarjo Adakan Sekolah Aswaja
Sidoarjo, Upaya mengantisipasi adanya ajaran atau faham yang tidak sehaluan dengan Aswaja an-Nahdliyah, IPNU-IPPNU Sidoarjo mengadakan kegiatan sekolah aswaja yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama (Unusida) Sidoarjo, Ahad (14/6).
Sekolah aswaja yang rutin digelar setiap bulannya itu diikuti sekitar 60 peserta perwakilan dari pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait amalan atau amaliyah, hujjah dan wawasan kebangsaan Ahlu Sunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah," kata ketua PC IPNU Sidoarjo M Syaikhul Ma'arif.
Syaikhul berharap dengan adanya kegiatan tersebut para kader muda Nahdlatul Ulama tetap pada garis lurus yaitu Aswaja seperti yang telah diajarkan oleh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah pada waktu itu.
"Kami berharap semoga dengan kegiatan ini kader-kader muda NU mampu mengerti dan mengantisipasi dari ajaran atau paham yang tidak sehaluan dengan aswaja an nahdliyah," harap Syaikhul.
Adapaun materi sekolah aswaja yang diberikan kepada perwakilan pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo diantaranya, pengertian dan memahami nilai-nilai dasar NU dan implementasi dalam kehidupan, menerapkan tradisi dan amaliyah NU.
Selain itu, menganalisis peran dan fungsi pondok pesantren dan ulama' pengembangan syariat islam, menganalisis kedudukan khittah NU dan mampu mensosialisasikan dalam kehidupan sehari hari, serta mendeskripsikan pola kepemimpiman NU sebagai pedoman berorganisasi. (Moh Kholidun/Fathoni)
Sumber: NU Online
Sekolah aswaja yang rutin digelar setiap bulannya itu diikuti sekitar 60 peserta perwakilan dari pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait amalan atau amaliyah, hujjah dan wawasan kebangsaan Ahlu Sunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah," kata ketua PC IPNU Sidoarjo M Syaikhul Ma'arif.
Syaikhul berharap dengan adanya kegiatan tersebut para kader muda Nahdlatul Ulama tetap pada garis lurus yaitu Aswaja seperti yang telah diajarkan oleh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah pada waktu itu.
"Kami berharap semoga dengan kegiatan ini kader-kader muda NU mampu mengerti dan mengantisipasi dari ajaran atau paham yang tidak sehaluan dengan aswaja an nahdliyah," harap Syaikhul.
Adapaun materi sekolah aswaja yang diberikan kepada perwakilan pimpinan anak cabang dan pimpinan komisariat perguruan tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU se-Sidoarjo diantaranya, pengertian dan memahami nilai-nilai dasar NU dan implementasi dalam kehidupan, menerapkan tradisi dan amaliyah NU.
Selain itu, menganalisis peran dan fungsi pondok pesantren dan ulama' pengembangan syariat islam, menganalisis kedudukan khittah NU dan mampu mensosialisasikan dalam kehidupan sehari hari, serta mendeskripsikan pola kepemimpiman NU sebagai pedoman berorganisasi. (Moh Kholidun/Fathoni)
Sumber: NU Online