Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj ramai diperbincangkan di media sosial atas sejumlah pernyataannya yang dianggap kontraversial. Sejumlah video ceramahnya di masa lalu diunggah sepotong-sepotong sehingga bisa menimbulkan salah tafsir.
Tanggapan miring akibat salah tafsir membuat Ketua Tanfidziah Pengurus Ranting NU Kapuk Cengkareng H Gus Siroj Ronggo Lawe geram dan angkat bicara. "Kami pada dasarnya NU sam'an wa tha'atan antara santri dan kiai. Kami siap menjadi bemper yang utama menghadapi situasi apapun untuk kiainya," Kata Gus Siroj di kediamannya, Jalan Pasir Alam, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Mendengar ramainya sosmed yang membicarakan Kiai Said Aqil dengan perkatakan tidak santun, ia mengatakan, "Bagi santri menghina ulama adalah hal yang fatal. Saya siap menjadi tumbal buat PBNU dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, apapun risikonya," kata mantan Komandan Banser Jakarta Barat ini.
Menurut Gus Siroj, gerakan Wahabi semakin tampak sehingga pencegahan harus lebih gencar. Ia mengaku prihatin atas maraknya dakwah yang disebarkan melalui jalur fitnah.
"Apapun risikonya sebagai santri saya siap bemper terdepan dan menjadi tumbal buat Ulama, kami NU Kapuk Cengkareng yang satu-satunya ranting di DKI Jakarta memiliki pengurus anak ranting ril, siap sebagai garda terdepan untuk membela seluruhnya NU, kami juga memohon doa kepada seluruh pembaca dan seluruh warga nahdliyin semoga mudah-mudahan Ranting Kapuk Cengkareng ini awet menjadi harapan dari seluruh kader NU," tambahnya. (Junaidi/Mahbib)
Sumber: NU Online