Tangsel, Peringatan hari lahir (Harlah) ke-55 Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciputat, Mustasyar PBNU Prof Dr KH Chatibul Umam bercerita tentang keterlibatannya ketika mendirikan PMII Ciputat di masa-masa awal berdiri.
“Pada tahun 1960 tepatnya tanggal 17 April, terdengar bahwa mahasiswa Nahdliyin mendirikan organisasi kemahasiswaan yang bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Surabaya. Sebenarnya di Ciputat ini sudah ada Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama. Setelah mendengar itu, kami mendirikan PMII Ciputat, tepat pada hari ini, 55 tahun yang silam,” kenangnya.
KH Chatibul Umam menyampaikan hal itu di hadapan para alumni, kader, dan anggota PMII cabang Ciputat yang memenuhi Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (9/9) malam. Turut hadir Ketua PCNU Tangerang Selatan HM Thohir.
Lebih lanjut ia menjelaskan bagaimana PMII dulu berkembang di Ciputat. “Pada masa itu, PMII menjadi organisasi ekstra mahasiswa terbesar, berimbang dan pernah menjadi yang terbesar di lingkungan IAIN Ciputat (sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, red),” katanya.
Mantan Dekan Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengungkapkan relasi erat antara PMII dengan NU. Katanya, PMII Ciputat lah yang mendirikan ranting NU di daerah setempat. “PMII memang lahir dari NU, tapi di Ciputat, NU lahir atau didirikan (malah) oleh kader-kader PMI,” ujarnya sambil tertawa.
Selain mengenang masa lalunya, KH Chatibul Umam menyemangati kader PMII untuk melandaskan keikhlasan dalam melancarkan manuver pergerakan. Menurutnya, semangat ketulusan ini harus disegarkan terus-menerus.
“Lima puluh tahun bukan waktu sebentar untuk menjadikan PMII cabang Ciputat sebagai organisasi pergerakan dengan seribu lebih anggota baru masuk PMII cabang Ciputat. Karenanya, nilai-nilai dasar pergerakan juga harus terus dipegang teguh. Karena semakin ke sini, banyak juga realitas melenceng. Kita harus terus bergerak dan mempertahankan Pancasila dan NKRI,” tegasnya.
Acara harlah tersebut dibuka dengan dendangan shalawat dari grup Komkaktar. Pada malam itu, Ketua PC PMII Ciputat Muhammad Rafsanjani mengajak seluruh kader PMII cabang Ciputat untuk menjaga tradisi NU, seperti peringatan maulid nabi, barzanji, membaca diba’ dan manaqib, yang akhir-akhir ini telah mengalami degradasi.
“Sebagai kader PMII yang juga warga Nahdliyin, kita wajib menjaga tradisi yang sudah dipraktikkan oleh pendahulu-pendahulu kita,” ujarnya. (Tsaqofi/Mahbib)
Sumber: NU Online