
Demikian disampaikan psikolog anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto saat silaturahmi ke guru-guru di Pondok Pesantren al-Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. “Jangan sekali-kali sekolah membunuh karakter siswa karena dengan keotoriteran guru dalam mengajar, akan tetapi beri kesempatan anak-anak mengungkapkan pendapatnya. Guru seharusnya menjadi seorang fasilisator bukan berinsiatif dalam belajar mengajar,” tuturnya, Rabu (4/11). Kak Seto melanjutkan, suasana belajar-mengajar yang menyenangkan juga akan membuat siswa betah di kelas dan guru bisa fokus pada materi dan target pembelajaran. “Banyaknya metode penghafal pada materi belajar akan tetapi siswa tidak memahami pada suatu permasalahan yang dihadapi. Seharusnya guru bisa membuat ruang kelas yang menyenangkan,” jelas mantan ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ini. Sementara itu, Ketua Yayasan al-Mizan H.Asep Zaenal Aripin mengatakan, kegiatan ini patut disyukuri karena dengan banyaknya agenda Kak Seto masih bisa menghadiri acara yang sederhana ini. “Kita masih bisa share dengan beliau banyak pengalaman dalam menghadapi kasus anak,” jelas pria lulusan UIN Yogyakarta ini. (Tata Irawan/Mahbib) Sumber: NU Online