Kupang, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menegaskan, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dilarang masuk ke daerah NTT. Karena itu semua pihak diingatkkan untuk segera melaporkan kepada aparat keamanan bila ada hal-hal yang mencurigakan terkait organisasi tertutup ini.
“Daerah kita sudah sangat aman sejak dulu. Masyarakat di daerah ini hidup sangat rukun dan harmonis. Karena itu, tidak boleh ada pihak luar yang merusakkan tatananan kehidupan masyarakat daerah ini yang sudah sangat baik,” kata Frans Lebu Raya di Kupang Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/1).
Gubernur NTT mengaku telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak baik di tingkat provinsi maupun kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbaga hal yang datang ke daerah ini dan mau merusak kenyamanan masyaraat daerah ini.
“Saya sudah perintahkan Kesbangpol dan Linmas untuk mengoptimalkan seluruh forum yang dibentuknya untuk terus melakukan pemantauan. Saya juga sudah minta Forkom Pimda untuk bergerak dan bertindak cepat. Pokoknya tidak boleh ada organisasi-organisasi yang mengatasnamakan agama di daerah ini tanpa tujuan yang jelas,” tegasnya.
Frans juga berharap agar warga NTT yang berada di luar NTT untuk tidak terjebak dalam permainan kelompok-kelompok tertentu yang mengumbar berbagai janji.
“Saya berharap, anak-anak NTT baik yang berada di NTT maupun yang sedang berada di luar NTT untuk tidak terjebak dengan bujuk rayu kelompok tertentu yang menjanjikan sesuatu kepada mereka terutama kelompok Gafatar ini,” tegasnya.
KH Abdurahman Pua, salah satu pengurus PWNU Nusa Tenggara Timur mendukung pernyataan Gubernur NTT. NU beserta badan otonomnya sudah melakukan koordinasi serta komunikasi guna memantau dan mendeteksi kelompok Gafatar masuk ke NTT.
“PW NU NTT tetap menolak ormas Gafatar, Ansor dan Banser bersama pemuda lintas agama lainnya tetap berkoordinasi,” katanya. (Ajhar Jowe/Mahbib)
Sumber: NU Online