Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

openSUSE Leap Micro 6.0 Dirilis

Posted on June 27, 2024

openSUSE Leap Micro 6.0 Hadir! Kabar gembira untuk penggemar komputasi tepian (edge computing). openSUSE baru saja merilis Leap Micro 6.0, sebuah sistem operasi (OS) yang handal dan minimalis, cocok untuk menjalankan container dan mesin virtual (VM) di perangkat-perangkat kecil di jaringan Anda.

openSUSE Leap Micro 6.0 adalah versi komunitas dari SUSE Linux Enterprise Micro 6.0. OS ini hadir dalam dua varian utama: Base dan Default. Keduanya sama-sama menyertakan software untuk menjalankan container (peti kemas aplikasi), namun varian Default juga menawarkan kemampuan menjalankan VM.

Varian Base lebih ringan dan cocok untuk pengguna yang tidak membutuhkan dukungan VM. Secara default, image yang disediakan di situs resmi openSUSE adalah varian Default, yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna.

Sorotan openSUSE Leap Micro 6.0

  • Pemasangan Cepat dan Mudah: openSUSE Leap Micro 6.0 memperkenalkan perubahan signifikan pada proses instalasi. Kini, instalasi dilakukan menggunakan image, bukan installer tradisional. Dengan image ini, Anda bisa menyiapkan perangkat hanya dalam waktu 40 detik! Seluruh proses setup, termasuk konfigurasi awal, bisa selesai dalam kurang dari 2 menit.
  • Image untuk Berbagai Arsitektur: Image instalasi tersedia dalam berbagai format, seperti QCOW untuk KVM, VMDK untuk VMware, dan image raw generik. Selain itu, image tersebut mendukung beragam arsitektur hardware, seperti x86_64, aarch64, dan s390x.
  • Keamanan Terdepan: openSUSE memahami pentingnya keamanan dalam komputasi tepian. Oleh karena itu, Leap Micro 6.0 dilengkapi dengan fitur enkripsi penuh disk. Fitur ini sangat penting untuk melindungi data pada perangkat yang berada di luar pusat data yang aman.
  • Dukungan Penuh untuk SELinux: Leap Micro 6.0 secara penuh mendukung SELinux, framework keamanan yang kuat dan cocok untuk lingkungan komputasi tepian.
  • Performa Container yang Lebih Baik: Leap Micro 6.0 menggunakan Podman versi terbaru (4.7.1), yang meningkatkan performa jaringan container, dukungan IPv6, dan manajemen container secara keseluruhan. Perlu dicatat bahwa pengguna yang sebelumnya menggunakan Podman versi lama mungkin perlu menyesuaikan konfigurasi mereka.
  • Cockpit untuk Kemudahan Pengaturan: Administrasi sistem menjadi mudah berkat Cockpit, sebuah tool web-based administration yang sudah terintegrasi secara default. Untuk mengaktifkannya, jalankan perintah berikut setelah instalasi:

Bash

systemctl enable --now cockpit.socket

Setelah itu, buka browser Anda dan kunjungi “https://server-ip-address:9090” untuk mengelola sistem melalui antarmuka web yang intuitif.

Upgrade dan Dukungan

  • openSUSE Leap Micro 5.4 telah resmi mencapai end-of-life. Pengguna versi 5.4 disarankan untuk segera melakukan upgrade ke Leap Micro 6.0 agar terus menerima update keamanan dan perbaikan.
  • Bagi pengguna yang menginginkan stabilitas lebih dan update yang tidak terlalu sering, openSUSE Leap Micro 5.5 masih didukung dan akan terus menerima update hingga rilis Leap Micro 6.1.

Kesimpulan

openSUSE Leap Micro 6.0 adalah pilihan tepat untuk menjalankan container dan VM di perangkat komputasi tepian Anda. Dengan kemudahan instalasi, dukungan keamanan yang baik, dan performa container yang optimal, openSUSE Leap Micro 6.0 siap menjadi tulang punggung sistem Anda yang ringkas dan efisien.

Unduh dan Dokumentasi

Semua varian image openSUSE Leap Micro 6.0, termasuk yang tanpa dukungan VM, bisa diunduh dari situs resmi openSUSE https://www.opensuse.org/. Selain itu, dokumentasi lengkap mengenai instalasi, upgrade, dan penggunaan fitur-fitur baru juga tersedia di situs tersebut.

Selamat mencoba openSUSE Leap Micro 6.0!

Terbaru

  • Review Aplikasi ClipClaps: Penipuan atau Tidak?
  • Review Aplikasi Wibuku: Alternatif Nonton Anime Gratis untuk Para Wibu Indonesia!
  • Inilah Alat dan Software Phone Farming dengan Samsung Galaxy J7 Prime
  • Cara Cek Paket Internet Telkomsel Kena Pembatasan/Throttling Atau Tidak
  • Cara Mengatasi YMusic APK Error Tidak Bisa Dibuka
  • Cara Memblokir Akun Teman di Mobile Legend: Panduan Lengkap
  • Profil Farida Farichah, Wakil Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Reshuffle 17 September 2025
  • Ini Info Terbaru Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025!
  • Cara Reset Printer Epson L3110 2025
  • WhatsApp Tiba-tiba Keluar dan Meminta Verifikasi: Apa yang Harus Dilakukan?
  • Bisakah Saldo BNI Kamu Nol? Fakta dan Cara Mengatasinya
  • Inilah Tanda-tanda Chat Audio di Grup WhatsApp Sudah Disadap
  • Cara Mengatasi Tidak Bisa Live Instagram Karena Tidak Memenuhi Syarat
  • 7 Spek Laptop yang Ideal untuk Coding & Ngoding Web/App
  • Keuntungan dan Kerugian Menggunakan PayPal: Panduan Lengkap
  • Cara Menggunakan Stellarium Web
  • Cara Menghapus Data KTP Pribadi di Pinjol yang Belum Lunas
  • Cara Mengganti Nomor TikTok yang Tidak Aktif atau Hilang Tanpa Verifikasi
  • Cara Menggunakan BCA PayLater Terbaru 2025
  • Cara Mendapatkan IMPoint Indosat IM3 Ooredoo Gratis via MyIM3
  • Apa Arti TikTok ‘Shared With You’?
  • Cara Menghapus Data KTP di Pinjol: Panduan Lengkap
  • Cara Download WhatsApp GB Terbaru 2025 – Fitur Lengkap & Aman
  • Review WhatsApp Beta: Apakah Aman? Cara Instal dan Cara Keluar
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Review Aplikasi ClipClaps: Penipuan atau Tidak?
  • Review Aplikasi Wibuku: Alternatif Nonton Anime Gratis untuk Para Wibu Indonesia!
  • Inilah Alat dan Software Phone Farming dengan Samsung Galaxy J7 Prime

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme