
Tiga perusahaan internet terkemuka di Tiongkok dilaporkan telah menimbun GPU Nvidia H20 senilai miliaran dolar sebelum pembatasan ekspor AS diberlakukan pada bulan April. Nikkei Asia melaporkan bahwa ByteDance, Alibaba, dan Tencent mengantisipasi kemungkinan larangan ekspor pada H20 khusus untuk Tiongkok tahun lalu, dan sejak itu mereka telah membeli sebanyak mungkin GPU H20 yang bisa mereka dapatkan.
Ketiga perusahaan tersebut dilaporkan telah mengumpulkan sekitar 1 juta H20 — atau sekitar pasokan satu tahun penuh. Meskipun itu adalah jumlah GPU yang signifikan, pasokan penuh perusahaan dipangkas selama sebulan, karena mereka meminta Nvidia untuk mengirimkan volume H20 yang mereka minta sepenuhnya pada akhir Mei. Jika ketiga perusahaan berhasil mendapatkan semua H20 yang mereka minta, total nilainya akan melebihi $12 miliar.
Permintaan tinggi akan daya komputasi tampaknya menjadi alasan utama perusahaan melakukan penimbunan: Integrasi DeepSeek oleh Tencent ke dalam WeChat merupakan kontributor besar bagi permintaan daya komputasi Tiongkok.
Nvidia H20 akan berfungsi sebagai solusi sementara bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok hingga GPU AI buatan dalam negeri mampu memberikan kinerja yang serupa — atau lebih baik. Huawei dilaporkan sedang mengerjakan GPU Ascend baru yang diklaim menyaingi kinerja GB200 Nvidia, yang akan memberi Tiongkok kemampuan komputasi AI yang sama dengan negara-negara Barat.

Mulai bulan April, pemerintah AS melarang ekspor GPU AI Nvidia H20 HGX yang dirancang untuk pasar Tiongkok. Pemerintah menyebutkan memori dan bandwidth interkoneksi GPU, serta potensi penggunaannya dalam superkomputer, sebagai alasan pelarangan tersebut. Pembatasan baru ini akan memaksa Nvidia menanggung kerugian finansial besar sebesar $5,5 miliar, karena tidak lagi dapat menjual inventaris GPU H20 yang ada ke Tiongkok.
H20 adalah varian yang dipangkas dari H100 — pendahulu Nvidia untuk HGX B200 saat ini. Mirip dengan RTX 5090D dan RTX 4090D, H20 adalah GPU pusat data yang dibuat khusus untuk mematuhi sanksi ekspor pemerintah AS ke Tiongkok, yang menampilkan kinerja AI dan HPC yang berkurang secara drastis dibandingkan dengan saudaranya yang lebih besar. Langkah ini diambil untuk menghindari pelanggaran aturan ekspor AS yang ketat, yang bertujuan untuk membatasi akses Tiongkok ke teknologi canggih yang dapat digunakan untuk pengembangan militer atau keamanan nasional.
Latar Belakang dan Konteks
Keputusan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk menimbun GPU Nvidia H20 mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang akses ke teknologi penting di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat antara AS dan Tiongkok. Larangan ekspor AS terhadap GPU canggih, termasuk H20, adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk mencegah Tiongkok mengembangkan kemampuan AI dan superkomputer yang canggih.
Penimbunan GPU oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok menyoroti ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing untuk pengembangan AI. Sementara Tiongkok telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan AI dalam beberapa tahun terakhir, ia masih tertinggal di belakang AS dalam hal akses ke perangkat keras komputasi yang canggih. Upaya Huawei untuk mengembangkan GPU AI saingan merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas untuk swasembada teknologi di Tiongkok.
Implikasi untuk Industri
Larangan ekspor AS terhadap GPU H20 akan berdampak signifikan pada industri AI di Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Tiongkok harus mengandalkan solusi alternatif, seperti GPU AI buatan dalam negeri atau GPU impor yang kurang canggih, untuk mendukung pengembangan AI mereka. Larangan tersebut juga dapat memperlambat laju inovasi AI di Tiongkok.
Bagi Nvidia, larangan ekspor merupakan pukulan finansial yang signifikan. Tiongkok adalah pasar utama bagi GPU Nvidia, dan larangan tersebut akan menghalangi perusahaan untuk menjual produknya ke basis pelanggan yang besar. Namun, Nvidia masih dapat menjual GPU-nya ke negara-negara lain, dan perusahaan tersebut juga berinvestasi dalam pengembangan GPU AI baru yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok.
Dampak pada Daya Komputasi dan Pengembangan AI Tiongkok
Penimbunan GPU Nvidia H20 oleh perusahaan-perusahaan internet Tiongkok mencerminkan kebutuhan mendesak akan daya komputasi yang besar untuk mendukung pengembangan AI yang pesat di negara tersebut. Integrasi DeepSeek oleh Tencent ke dalam WeChat, misalnya, membutuhkan daya komputasi yang signifikan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar.
Meskipun penimbunan GPU H20 memberikan solusi sementara, perusahaan-perusahaan Tiongkok menyadari bahwa mereka perlu mengembangkan kemampuan mereka sendiri dalam memproduksi GPU AI yang canggih. Upaya Huawei untuk mengembangkan GPU Ascend yang mampu menyaingi kinerja GB200 Nvidia merupakan langkah penting dalam mencapai swasembada teknologi.
Jika Huawei berhasil mengembangkan GPU Ascend yang kompetitif, hal itu akan memberikan dorongan besar bagi industri AI Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Tiongkok akan memiliki akses ke sumber daya komputasi yang canggih tanpa harus bergantung pada teknologi asing. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mempercepat laju inovasi AI dan bersaing lebih efektif dengan perusahaan-perusahaan AS.
Tantangan dan Peluang
Pengembangan GPU AI buatan dalam negeri merupakan tantangan yang signifikan bagi Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Tiongkok perlu mengatasi sejumlah hambatan teknis, termasuk desain chip, fabrikasi, dan perangkat lunak. Mereka juga perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk mengejar ketertinggalan dari perusahaan-perusahaan AS dalam hal teknologi GPU.
Namun, ada juga peluang signifikan bagi Tiongkok untuk mengembangkan industri GPU AI yang sukses. Pemerintah Tiongkok memberikan dukungan yang kuat untuk pengembangan AI, dan ada permintaan yang besar untuk GPU AI di pasar Tiongkok. Jika perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat mengatasi tantangan teknis, mereka dapat menjadi pemain utama di pasar GPU AI global.
Kesimpulan
Penimbunan GPU Nvidia H20 oleh perusahaan-perusahaan internet Tiongkok adalah tanda lain dari meningkatnya ketegangan teknologi antara AS dan Tiongkok. Larangan ekspor AS terhadap GPU canggih akan berdampak signifikan pada industri AI di Tiongkok, tetapi juga memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri dalam memproduksi GPU AI yang canggih. Masa depan industri AI di Tiongkok akan bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan teknis dan mencapai swasembada teknologi.
Sumber: tomshardware.com
Artikel Diperbarui pada: 24 April 2025Kontributor: Syauqi Wiryahasana
Model: Haifa Manik Intani