Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Kenapa Sih Dulu Santai, Sekarang Kok Ribut Bendera One Piece?

Posted on August 5, 2025

Kita semua pasti tahu, bendera serial Jepang yang legendaris, One Piece, dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang biasa kita sebut Jolly Roger, mendadak jadi sorotan utama. Apalagi menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia ini, bendera hitam itu tiba-tiba saja muncul di mana-mana. Ada yang mengibarkan di kendaraan pribadi, di depan rumah, bahkan sampai di jalanan umum. Kok bisa ya?

Nah, katanya sih, pengibaran bendera ini adalah cara orang-orang menunjukkan rasa kecewa mereka sama kinerja pemerintah. Ini juga jadi bentuk perlawanan terhadap kondisi sosial dan politik yang lagi terjadi. Tapi, kalau dipikir-pikir, kenapa sekarang jadi heboh banget ya? Padahal, dulu, kayaknya santai-santai aja deh sama One Piece ini.

Prabowo Subianto Pernah Bilang Tahu One Piece, Lho!

Coba bayangin, dulu itu, Presiden kita sekarang, Bapak Prabowo Subianto, ternyata pernah lho bilang kalau dia tahu manga dan anime karya Eiichiro Oda ini. Ini bukan omong kosong, lho! Beliau ngomong begitu pas lagi ngobrol santai sama seorang aktor, sutradara, sekaligus kreator konten terkenal, Bayu Eko Moektito, atau yang kita kenal sebagai Bayu Skak.

Bayu Skak ini, sebelum jadi aktor film, dia udah terkenal banget sebagai YouTuber. Video-videonya selalu sukses bikin kita ketawa. Seiring kepopulerannya yang makin naik daun, Bayu Skak kemudian merambah dunia film. Film-filmnya juga banyak yang sukses, mulai dari “Yowis Ben” di tahun 2018, “Lara Ati” di tahun 2022, “Sekawan Limo” di tahun 2024, sampai yang paling baru nanti di tahun 2025 ada “Cocote Tonggo”.

Momen obrolan seru antara Pak Prabowo sama Bayu Skak ini diunggah di akun resmi Bayu Skak, yaitu @moektito, pada tanggal 5 Agustus 2023. Awalnya, Bayu Skak nanya ke Pak Prabowo yang waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), “Pak, Bapak tahu One Piece enggak, Pak?”

Pak Prabowo waktu itu jawabnya santai, “One Piece? Kartun, apa ya, anime? Ya, tapi saya enggak terlalu mengikuti.” Dari sini aja udah kelihatan kan, kalau beliau tahu One Piece itu apa. Bayu Skak pun antusias banget nanggepin, “Pak Prabowo tahu One Piece. Ini spektakuler, Pak. Ini sebuah karya kreatif dan ini berasal dari negara Jepang.”

Terus, Ketua Umum Partai Gerindra itu balik nanya ke Bayu Skak, “Ada enggak anak-anak Indonesia yang bisa bikin kayak begitu?” Nah, ini pertanyaan yang bagus banget kan? Bayu Skak langsung jawab, “Banyak, Pak. Tapi kita selama ini hanya menjadi tukang, Pak. Tukang dalam artian, sumber daya manusia kita banyak. Tapi, kita tidak bisa membikin IP-nya sendiri, intellectual property-nya sendiri.”

Mereka berdua lalu ngobrolin gimana Jepang sukses banget ngenalin budaya mereka ke seluruh dunia lewat budaya populer, kayak One Piece ini. Bayu Skak juga ngasih tahu Pak Prabowo kalau Jepang punya strategi budaya yang keren banget dalam mendorong IP anak bangsanya, dan ini bisa banget ditiru sama Indonesia. Dari obrolan ini, jelas banget kan kalau dulu itu, One Piece dilihat sebagai inspirasi, bahkan sampai ke tingkat kenegaraan.

Jadi, Kenapa Sekarang Pemerintah Buka Suara Soal Bendera One Piece?

Yang bikin kita semua bertanya-tanya, kenapa sekarang mendadak jadi masalah besar? Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Bapak Hasan Nasbi, akhirnya buka suara soal pemasangan bendera One Piece ini menjelang HUT ke-80 RI.

Secara pribadi, Bapak Hasan Nasbi mengaku belum pernah melihat bendera One Piece itu dikibarkan. “Saya belum pernah lihat. Sepanjang jalan saya tiap hari jalan enggak pernah lihat,” kata Bapak Hasan. Tapi, pernyataannya ini agak sedikit bikin kita mikir, kok bisa ya? Padahal di media sosial, di berita, bendera ini udah viral di mana-mana. Apakah ini memang belum sampai ke beliau, atau ada hal lain yang membuat beliau tidak melihatnya?

Bapak Hasan kemudian menegaskan kalau bendera merah putih itu adalah sebuah keniscayaan. Beliau bilang, bendera merah putih tidak boleh diganti sama bendera lain. Meskipun rasa tidak suka sama pemerintah itu adalah pilihan yang sah, tapi kalau soal bendera merah putih, itu bukan pilihan.

“Begini. Mau suka atau tidak suka pada pemerintah itu hak, keduanya pilihan yang sah di republik ini. Tapi bendera merah putih bukan pilihan, dia keniscayaan. Bendera merah putih tidak boleh diganti dengan yang lain,” tutur Bapak Hasan. Nah, poinnya di sini adalah “tidak boleh diganti”. Jadi, selama bendera One Piece itu tidak menggantikan posisi bendera merah putih, apakah memang ada masalah? Atau ini hanya kekhawatiran yang berlebihan?

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Bapak Prasetyo Hadi, punya pandangan yang sedikit berbeda. Beliau bilang, pengibaran bendera One Piece boleh-boleh saja sebagai ekspresi kreativitas. Ini dia, poin pentingnya: “ekspresi kreativitas”. Kalau memang dilihat sebagai kreativitas, kenapa harus dipermasalahkan?

Tapi, Bapak Prasetyo juga nggak memungkiri kalau penindakan bisa aja dilakukan kalau ada pergeseran makna dari kreativitas itu. Misalnya, kalau ada gerakan yang ngajak lebih baik mengibarkan bendera One Piece daripada bendera merah putih.

“Kalau pun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali. Kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu. Misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini bukan ini (merah putih),” kata Bapak Prasetyo. Ini berarti, selama tidak ada ajakan untuk mengganti atau merendahkan bendera merah putih, seharusnya tidak ada masalah, kan?

Beliau bilang, sebagai Warga Negara Indonesia, ajakan seperti itu tentu bikin banyak pihak merasa terusik. Apalagi, bendera merah putih itu sakral banget, bendera yang dikibarkan secara sah setelah kita merdeka 80 tahun yang lalu. “Kita semua ini kan anak bangsa Indonesia, warga bangsa Indonesia. Saya kira teman-teman juga pasti merasa terusik, ya,” ucap Bapak Prasetyo.

Atas dasar itu, Bapak Prasetyo minta semua pihak untuk nunjukkin semangat kebersamaan di bulan kemerdekaan ini. Kita harus saling bekerja sama, bersatu, bergotong royong, dan ningkatin rasa optimisme. Di sisi lain, pemerintah juga akan terus berusaha memperbaiki kebijakan-kebijakan yang belum sempurna. Mereka akan mencari jalan keluar dari masalah satu per satu, meskipun butuh waktu.

“Bahwa ada masalah, iya. Kita tidak menutupi itu. Semua masalah, satu persatu coba kita cari jalan keluar. Pola-pola penyelesaian masalah seperti hari ini, kalau saudara-saudara perhatikan, ini menjadi gaya baru. Bahwa antara pemerintah, DPR, dengan seluruh stakeholder masyarakat, kita duduk bersama, kita cari jalan keluar. Kan memang semangatnya, semangat itu,” ujar Bapak Prasetyo.

Jadi, kalau kita renungkan, kenapa ya dulu santai banget sama One Piece, bahkan sampai dibahas sama Presiden, sekarang jadi heboh banget pas ada bendera One Piece yang dikibarkan sebagai bentuk ekspresi? Apakah karena timingnya yang dekat dengan HUT RI, jadi dianggap menyaingi bendera merah putih? Atau ada kekhawatiran lain yang muncul belakangan ini? Padahal, yang kita lihat, pengibaran bendera One Piece ini lebih ke arah simbol perlawanan dan ekspresi kekecewaan, bukan untuk mengganti bendera negara. Kita semua tahu kok, bendera merah putih itu sakral dan tidak akan tergantikan. Mungkin, komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat bisa jadi solusi biar enggak ada kesalahpahaman lagi.

Sumber: tribunnews.com

Terbaru

  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Pria di Balik Serangan ‘Twin Wifi’ Mencuri Wifi, Dikenakan Hukuman 7 Tahun Penjara
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme