Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Farhat: Setoran untuk Menteri, Bukan Ketum PKB

Posted on September 15, 2011

JAKARTA –  Pengacara Dharnawati, Farhat Abbas menegaskan bahwa berdasarkan Berita Acara Penyitaan dan Penahanan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kliennya, disebutkan bahwa setoran dana sebesar Rp1,5 miliar ditujukan kepada Menakertras Muhaimin Iskandar.

“Berita Acara Penyitaan dan Penahanan KPK itu menyebutkan dana (Rp1,5 miliar) tersebut buat Menteri (Muhaimin Iskandar).  Tidak menyebutkan buat Ketua Umum PKB, tapi Menakertrans,” kata Farhat Abbas saat diskusi di Press Room DPR RI terkait kasus suap di Kemenakertrans di Jakarta, Kamis (15/9). 

Menurut Farhat, penyebutan tersebut sudah menjadi resiko Komisi Pemberantasan Korupsi. Farhat menyakini KPK tidak gampang menyebut nama seseorang tanpa ada bukti yang memadai secara hukum.

Farhat menceritakan, seseorang bernama Acos menelepon Plt Bupati Manokwari dan mengadu bahwa Dharnawati tidak komit karena tidak mau menyetor 10 persen dimuka untuk proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah transmigrasi. Acos juga mengancam akan mengalihkan proyek itu agar dimenangkan oleh pengusaha Jakarta. Lantas Bupati Manokrawi menelpon Dharnawati dan menyampaikan ancaman Acos tersebut.

“Klien saya bilang nanti laporkan KPK dan bilang kementerian apa ini. Klien saya tidak mau setor, karena tahu itu tidak boleh dan memang tidak ada uang,” jelas Farhat.

Namun, imbuh Farhat, Dadong dan Nyoman dua pejabat Kemenakertrans tidak kehilangan akal. Saat mau lebaran mereka beraksi.

“Dadong menelepon Dharnawati dan bilang menteri (Menakertrans) pinjam Rp1,5 miliar, tapi lebihkan menjadi Rp1,6 milliar,” katanya.

Meski begitu, Farhat tidak menyimpulkan apakah Menaketrans terlibat secara langsung atau tidak. Karena Dharnawati mengakui tidak pernah bertemu dan komunikasi dengan Muhaimin.

“Klien kami diancam kalau tidak setor bisa bahaya. Dadong yang SMS. Dadong menyatakan uang itu untuk pak Menteri,” kata Farhat.

Setelah uang itu diterima, imbuh Farhat,  Dadong tidak membuat kuitansi tanda terima. “Karena alasannya buat apa buat kwitansi, karena uangnya buat pak Menteri. Uang awal di mobil, namun saat diperiksa sudah ada di ruangan Direktur Jendral (Kemenakertrans),” tambahnya.

Awalnya, lanjut dia, masalah itu tidak melebar, justru dari kedua pejabat Kemenakertrans tersebut keluarlah nama Menakertrans. “Berita Acara penahanan dan penyitaan itu jelas sebut nama pribadi dan jabatannya. Sekarang Nyoman dan Dadong lempar badan  seolah-olah mereka ini adalah korban pak Menteri yang tidak bertanggungjawab,” katanya.

Menurutnya, kliennya tidak pernah setor 10 persen untuk Banggar DPR. “Tapi, unsur paksaan dan pemerasaan itu ada, ini dibuktikan SMS dan rekaman telepon.”

Terkait dirinya membeberkan isi berita acara, Farhat mengatakan, itu tidak masalah. “Surat berita acara itu bukan sifat rahasia. Kita tidak keberatan KPK  menyerahkan kepada Ketua RT, RW kelurahan. Yang jelas isinya tidak berubah.”

Pihaknya, kini menunggu apakah KPK bisa menemukan bukti, siapa pengusaha dan perusahaan apa saja yang sudah setor 10 persen, siapa  saja anggota Banggar yang  terlibat. “Klien kami hanya korban,” pungkasnya.

Sumber: JPNN

Terbaru

  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro
  • Cara Menghentikan dan Mengatasi Pinjol Ilegal
  • Kode Bank BRI untuk Transfer ke PayPal
  • Cara Menyadap WhatsApp Tanpa Aplikasi dan Kode QR
  • Apa yang Terjadi Jika Telat Bayar Shopee PayLater?
  • Telat Bayar Listrik 1 Hari: Apa yang Terjadi?
  • Cara Mengunduh Foto Profil WhatsApp Teman di Android, iPhone, dan PC/Mac
  • Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Ringan Terbaik untuk PC Windows dan macOS
  • Cara Membeli Diamond Mobile Legends Menggunakan Pulsa Telkomsel
  • Tutorial Menggunakan Aplikasi Dana: Cara Top Up Dana dengan Mudah, Cepat, dan Murah untuk Pemula
  • Website Konverter YouTube ke MP3 Terbaik 2025
  • Cara Mengatasi Otorisasi Kadaluarsa Higgs Domino Tanpa Login Facebook
  • Tips Main E-Football 2024: Strategi Pemilihan Tim dan Pemain Terbaik
  • DramaQ: Situs Nonton Drakor Sub Indo Terbaru dan Lengkap
  • IGLookup: Cara Download APK dan Informasi Lengkap
  • Cara Daftar DrakorID? Apakah DrakorID Streaming Penipu/Ilegal?
  • Cara Login, Register, dan Transfer Data MyKONAMI
  • Website PT Melia Sehat Sejahtera Apakah Penipuan?
  • Alternatif APK Bling2: Alternatif Stylish untuk Ekspresi Diri
  • Contoh Bio IG Keren
  • Apa Arti Best Combo? Definisi dan Contoh Penggunaannya
  • Rakettv 2: Live Streaming Bola & Olahraga Lengkap Gratis (APK & Blog)
  • Apa itu Website SugarDaddy.com? Hati-hati Ilegal!
  • Apa Itu Pekerjaan Clipper Tiktok?
  • Mengenal Situs tiktoklikesgenerator.com
  • Apa itu Ovil App Studio?
  • jimpl.com: Alat Online Gratis untuk Melihat Metadata dan Data EXIF Foto
  • Kenapa Chromebook Tak Populer di Indonesia?
  • Bebong: Makna, Asal Usul, dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia
  • Spinjam dan Spaylater: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Membayar dan Bisakah Meminjam Lagi?
  • Cara Download dan Menonton Dood Stream Tanpa Iklan – Doods Pro

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme