Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

NU Membuat Indonesia Bukan “Republik Etalase”

Posted on August 5, 2015

Jombang, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam besar yang mengakui Indonesia sebagai negara kesatuan berlandaskan Pancasila. Pengakuan tersebut dibuktikan dengan berbagai kiprah, baik melalui NU, individu hingga badan-badan otonomnya yang mengakui ke-Indonesiaan sehingga membuat negara ini tidak seperti etalase yang memajang rokok, biskuit, atau susu bayi dengan berbagai merk.

“Indonesia merupakan negara memiliki diversitas budaya dan mengakui keberagaman agama. NU sebagai organisasi massa Islam tidak kaku terhadap agama-agama lain, beragam orang dari berbagai disiplin ilmu, profesi dan suku tergabung di dalamnya,” kata Ketua PC GP Ansor Waykanan, Gatot Arifianto, di Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8).

Jika NU mengajarkan kekakuan, tidak akan orang Papua, Sunda, Kalimantan, Aceh hingga Jawa, mau bergabung di NU. Jika NU menanamkan kebekuan, tidak akan penganut  Islam berdampingan berdiskusi dengan  penganut agama lain, seperti Budha, Hindu, Nasrani.

“Produk-produk di dalam etalase itu berdampingan, tapi tidak pernah bertegur sapa. NU membuat Indonesia tidak demikian. NU sejak dulu dan kini dengan jargon Islam Nusantaranya membuat Indonesia tidak demikian. Bayangkan jika negara dengan masyarakatnya terlihat beragam, berdampingan tapi tidak bertegur sapa? Indonesia hanya akan menjadi negara pura-pura beragam,” kata pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu pula.

Pelaksaanaan atas pengakuan keragaman oleh NU juga dilakukan Nahdliyin muda di sejumlah tempat, seperti di Kalimantan Timur, Lampung hingga Malang dan Jombang, Jawa Timur.

“Salah satu prinsip dari Aswaja ialah tasamuh atau toleran. Diskusi lintas iman dan agama di Malang seringkali dilakukan itu menjadi ciri khas pemuda tergabung dalam Forum Kerukunan Pemuda Lintas Iman (FK Pelita),” ujar aktivis Gerakan Gusdurian Muda (Garuda) Malang, Jawa Timur, Anas Ahimsa menambahkan.

Diskusi yang seringkali dilakukan di Malang menurut dia dilakukan untuk membuka diri, menjaga keberagaman, karena sebelumnya forum komunikasi lintas iman di Malang selalu tertutup.

“Ada keasyikan masing-masing komunitas, bergerak sendiri-sendiri. Maka melalui Gusdurian, individu-individu yang meneruskan pemikiran Gus Dur, yang merupakan Ketua Umum PBNU tiga periode, kita berbicara dan bekerja untuk perdamaian sehingga Indonesia tidak lagi menjadi negara etalase semata,” kata Anas lagi.

Pada pembukaan Muktamar ke-33 NU, Jaringan Lintas Iman Nusantara dipelopori aktivis muda NU Jombang Aan Anshori menggelar “Silaturahmi dan Dialog Kultural” di foof court Denala, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8). Temanya, “Meneguhkan Indonesia Sebagai Rumah Bersama”.

“NU sebagai organisasi Islam memainkan peran strategis memainkan komitmen kebangsaan yang dicontohkan oleh para pendiri NU dalam merebut kemerdekaan hingga dalam memformulasikan bentuk negara,” kata Irham Ali Syaifudin, salah satu penggerak acara Musyawarah Kaum Muda Nahdlatul Ulama menambahkan.

Indonesia hari ini berada di tengah-tengah provokasi, baik oleh Islam dan non Islam yang berusaha mengerogoti dan mempertanyakan kebhinekaan sudah terbangun.

“Dan komitmen NU akan kebhinekaan jelas. Tantangan ke depan adalah kita bisa keluar dari jebakan negara kita bukan lagi negara bhineka. Hari ini ada Islamisasi, ada ISIS yang berahklak seperti itu, ada yang menumbuhkan kalangan intoleransi. Dan NU selalu berperan dalam hal-hal semacam itu, membuat negara ini tidak seperti etalase yang memajang aneka produks semata,” kata Irham. (Tegar Inartsa/Anam)

Sumber: NU Online

Terbaru

  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS
  • Waymo Bawa Teknologi ‘Liquid Glass’ untuk Mobil Otonom
  • Rumor Google Akan Update UI Besar-besaran Desember 2025
  • Gemini Akan Masuk di Android Auto, Mobil Jadi Lebih Smart!
  • OpenAI Bantah Rencana Pasang Iklan di ChatGPT Berlangganan
  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS
  • Waymo Bawa Teknologi ‘Liquid Glass’ untuk Mobil Otonom

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme