Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Pesantren dan Ormas Bertanggung Jawab Sebar Pesan Perdamaian

Posted on October 9, 2015

Lebak, Ahmad Suaedy dari Abdurrahman Wahid Center (AWC) mengatakan, pesantren dan ormas memiliki tanggung jawab mengembangkan pesan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara  untuk mewujudkan keadilan.

“Karena perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi,” katanya mengutip petuah Gus Dur, dalam Workshop Duta Perdamaian yang digelar Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Lebak, Banten, bekerja sama dengan AWC Jakarta.

Ia berharap, peserta lokakarya senantiasa membangun jaringan dengan pemerintah untuk bersinergi melaksanakan kegiatan ini secara lebih luas dan lintas agama, ras, suku dan budaya. “Penting juga mengidentifikasi daerah rawan konflik dengan resolusi untuk Banten yang berkeadaban dan damai,” terangnya.

Pentingnya menjaga toleransi dan perdamaian antara umat beragama ditegaskan oleh Ketua Rais Syuriah PCNU Lebak KH. Moch. Mas’ud. “Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling kenal-mengenal. Menghormati perbedaan agama, suku, ras dan budaya itu sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,” jelasnya seraya mengutip  Qs. al-Hujurat: 11.

“Islam itu agama rahmatan lil alamin yang berlaku bagi semesta alam, tidak terkecuali manusia dengan latar belakang agama apapun, dari suku dan adat  manapun, serta  tumbuhan dan hewan sekalipun. Menjaga perdamaian itu penting bagi keutuhan NKRI,” jelasnya lagi.

Workshop ini juga diisi penyampaikan materi penting terkait toleransi dan perdamaian. Salah satu pengurus PWNU Banten, Dr. KH. Amas Tadjudin didaulat menyampaikan tema Pesantren-NU, Tantangan  Toleransi dan Pemetaan Wilayah Konflik di Banten. Dalam uraiannya, kiai muda yang enerjik ini menyatakan, pesantren dan NU memiliki peranan yang cukup besar dalam mewujudkan perdamaian.

“Melalaui sejarah perjuangan kemerdekaan di antaranya yang melibatkan para kiai dan  santri yang menghantarkan ke gerbang kemerdekaan RI,” jelasnya.

Kiai Amas yang juga aktif di BNPT Banten mengakui, Banten termasuk daerah rawan konflik, teroris dan radikalisme. Buktinya, kata beliau, terjadinya Cikesik, pengerusakan Masjid Ahmadiyah, isu teroris di Bojonegara, Menes, dan Sajira. Bahkan ada yang terindikasi pergi ke Suriah gabung dengan kelompok ISIS di sana.

“Untuk itu, diharapkan peran serta ulama dan tokoh masyarakat untuk meredam konflik di internal masing masing daerah dengan cara membangun dialog kebangsaan,” harapnya.  

Pemateri lain yang juga hadir adalah Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Propinsi Banten, Dra. A. Dolfina Nopelis, MM. Tema yang disampaikan Membangun Jaringan Perdamaian dan  Merawat Kebhinekaan dalam   Bingkai NKRI.

“Peran pemerintah itu membina dan  memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat, menumbuhkembangkan keharmonisan hubungan antar warga dan koordinasi dengan lintas agama, ras, suku dan budaya,” katanya.

Permasalahan yang kerap muncul, jelasnya, itu terjadi karena hilangnya jati diri. “Seperti berkurangnya nilai-nilai interaksi manusia dengan lingkungan sekitar, dekadensi moral karena pengaruh budaya asing maupun pergaulan bebas sehingga mengakibatkan kurang tumbuhnya rasa kepedulian terhadap sesama,” tambahnya.

Pimred NU Online, Safi’ Alielha menyampaikan tema Pesantren, Sosmed dan Gerakan Islam Nusantara. Aktivis muda NU ini menyatakan pentingnya peran media dalam perubahan dan pembentukan opini masyarakat.

“Media mempunyai kekuatan yang dahsyat di masyarakat karena sebagai pengendali pikiran manusia. Maka NU dan Pesantren diharapkan memanfaatkan jaringan sosial media untuk kepentingan dakwah dan informasi yang bersifat edukasi baik di bidang agama maupun pengetahuan umum,” jelasnya.

Sedang Ira Novita yang menyampaikan tema Membangun Jaringan Sosmed di Pesantren dan Anak Muda di Banten, mengharapkan pesantren dan anak muda bisa memanfaatkan jaringan sosmed sebagai media interaksi sosial dan eksistensi informasi yang saling menguntungkan.

Workshop Duta Perdamaian berlangsung 2-3 Oktober 2015 di Hotel Kharisma Lebak, dan dihadiri 35 peserta dari berbagai latar belakang aktivisme: tokoh agama, aktivis sosial, aktivis media dan sebagainya.

Ketua Fatayat NU Lebak yang juga ketua panitia pelaksana, Siti Nurasiah, menjelaskan, workshop toleransi dan perdamaian ini digelar sebagai kelanjutan kegiatan yang sama pada Agustus 2015 lalu, di Pusat Kajian Jepang Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, yang diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai kalangan di seluruh wilayah Indonesia.  

“Kegiatan ini dilanjutkan di Lebak dengan menghadirkan peserta dari beberapa kabupaten dan kota, seperti Cilegon, Tangerang, Pandeglang, Serang dan Lebak. Mereka berlatar belakang ormas, tokoh agama, pesantren serta akademisi,” jelasnya. (Nurul H. Maarif/Mahbib)  

Sumber: NU Online

Terbaru

  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Pria di Balik Serangan ‘Twin Wifi’ Mencuri Wifi, Dikenakan Hukuman 7 Tahun Penjara
  • Google Kembangkan Fitur Baru untuk Tugas di Keep, Lebih Terintegrasi dengan Kalender
  • Google Akan Luncurkan Laptop dan Ponsel Android Baru di Tahun 2025: Murah & Spesifikasi Tinggi
  • Samsung Galaxy Z-Fold Tri-Fold: Harga dan Spesifikasi Resmi Terungkap
  • Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Mengungkap Pelanggaran Data Setelah Serangan Siber
  • Google Perbarui Desain Akun Google Web, Fokus pada Kemudahan Penggunaan dan Integrasi
  • Google Tingkatkan Batas Gratis Gemini 3 Pro untuk Pengembang dan Bisnis
  • Google Perkenalkan ‘Circle to Search’: Cara Baru Menggunakan AI untuk Pencarian
  • OpenAI Terpapar Data Pelanggan Melalui Pelanggaran Vendor Mixpanel, API Terpengaruh
  • Error External Drive Extraction Tidak Terdeteksi di VM Virtual Hyper-V
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme