Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

2013, Akhir Era Single Vendor Virtualisasi

Posted on December 29, 2012

Jakarta – Selama satu dekade belakangan ini, jika Anda ingin menerapkan virtualisasi kelas enterprise, boleh dibilang hanya ada satu pilihan saja: VMware. Dan lihat di kondisi saat ini, hampir 50% dari beban kerja x86 telah divirtualkan.

Seiring organisasi berusaha untuk mengembangkannya, mereka mulai menjajaki beberapa platform virtualisasi alternatif. Hasil uji independen benchmark standar industri untuk virtualisasi – SPECvirt – yang dilakukan oleh Standard Performance Evaluation Corporation (SPEC) menunjukkan bahwa keunggulan dari sisi performa dan skalabilitas tidak lagi milik satu perusahaan saja.

Fungsi dasar yang kebanyakan organisasi gunakan secara konsisten bisa dilihat dari sebagian besar penawaran yang ada di pasar saat ini.

Kami memperkirakan potensi terwujudnya sebuah datacenter multi-hypervisor akan jadi nyata pada 2013. Seperti banyak perusahaan telah menyimpulkan, strategi satu vendor untuk sistem operasi atau hardware tidak masuk akal di dunia yang agile, kami memprediksi era single vendor untuk virtualisasi sudah berakhir.

Linux dan open source terus mendorong gelombang berikutnya dari inovasi dan adopsi di bidang cloud dan virtualisasi

Gelombang pertama virtualisasi di kebanyakan organisasi didorong oleh konsolidasi Windows server. Sejarahnya, Windows server memang didedikasikan pada satu aplikasi mission-critical saja — sebuah perusahaan tak akan menjalankan Exchange di server yang sama dengan server SQL Database mereka, misalnya.

Oleh karena itu, server-server biasanya memiliki ukuran yang sesuai dengan beban puncak yang akan terjadi dan akibatnya sering mengalami sumber daya tak terpakai.

Sebaran server yang dihasilkan pun membuat manajemennya jadi sulit, meningkatkan biaya administratif dan fasilitas, serta menimbulkan banyak sumber daya terbuang yang tidak bisa digunakan oleh perusahaan tanpa menimbulkan risiko pada beban kerja kritis. Konsolidasi server-server Windows itu memang masuk akal.

Di sisi lain, beban kerja dari Linux lebih mudah untuk dicampurkan di dalam satu server dan server-server Linux biasanya bisa memiliki tingkat kegunaan yang lebih tinggi dari Windows yang setara.

Riset dari analis mengindikasikan bahwa jika beban kerja Windows yang tervirtualisasikan saat ini mencapai 60 persen, Linux hanya ada di 30 persen, dan di banyak organisasi server Linux masih apa adanya, karena virtualisasi belum jadi kebutuhan untuk mencapai tingkat utilisasi yang lebih tinggi.

Di 2013, kami percaya beban kerja Linux akan mulai mewakili lebih banyak dari beban kerja yang divirtualisasikan. Apa yang menurut kami akan mendorong ini? Organisasi saat ini sudah nyaman dengan virtualisasi dan mulai menerapkan inisiatif ‘virtualisasikan dulu’.

Selain itu, seiring hardware baru, bahkan sebuah server two-socket 1U akan memiliki CPU dan memory lebih banyak dari yang bisa dikonsumsi oleh sebuah mesin Linux yang belum diapa-apakan (bare metal).

Dan, dengan makin kuatnya dorongan untuk memasuki cloud, beban kerja Linux akan dihadirkan di dalam sebuah data center tervirtualisasi dan juga di luar, di sebuah layanan cloud publik.

Aplikasi Enterprise dengan Siklus Panjang

Seperti kita ketahui, usia pakai maksimal dari sebuah hardware server adalah lima tahun, dan banyak organisasi melakukan pembaruan setiap 3-5 tahun, jadi mempertahankan siklus hidup peranti lunak itu bisa jadi sebuah tantangan tersendiri.

Virtualisasi memungkinkan hardware fisik diganti tanpa mengganti container sistem operasinya, dan ini akan bermanfaat bagi organisasi yang mau melakukan standardisasi siklus hidup hardware mereka, memiliki biaya dukungan server fisik yang lebih rendah, serta memanfaatkan teknologi hemat daya yang ada di hardware terbaru.

Dahulu, saat aplikasi enterprise masih monolitik, stateful dan boros sumber daya, sungguh masuk akal untuk memiliki strategi virtualisasi yang terpusat pada kebutuhan akan adanya mesin virtual yang besar, stateful dan boros sumber daya.

Tapi seiring makin seringnya penerapan cloud, aplikasi juga makin sering dirancang untuk menjadi kontainer yang ringan, stateless dan mengatur diri sendiri untuk CPU dan memory, dengan kebanyakan manajemen jaringan dan penyimpanan dialihdayakan ke solusi virtualisasi jaringan dan penyimpanan yang terdedikasi.

Meski beberapa vendor masih berusaha meyakinkan pasar bahwa beralih sepenuhnya ke arsitektur virtual machine adalah satu-satunya jalan ke cloud, kami melihatnya dengan cara yang berbeda.

Beban kerja di perangkat bare metal akan tetap ada, meskipun mungkin tak lagi sebanyak saat ini, dan hal itu masih perlu menjadi bagian dari strategi cloud di sebuah perusahaan.

Dan meskipun mesin virtual adalah langkah awal yang baik untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan kemudahan manajemen, teknologi yang memiliki kemampuan virtualisasi di dalam sistem operasinya sendiri atau disebut sebagai ‘containerization’ juga memungkinkan mesin virtual atau server bare metal untuk dipecah-pecah sehingga menyediakan perlindungan pada aplikasi dan pembagian sumber daya yang lebih halus.

Di 2013, kami juga memperkirakan akan makin banyaknya platform untuk layanan Platform as a Service (PaaS). Hal ini akan memanfaatkan sistem operasi bare-metal, mesin virtual dan containerized — sehingga memungkinkan organisasi memanfaatkan dengan baik sumber daya yang ada untuk menghadirkan aplikasi enterprise.

Tantangannya bagi Red Hat dan yang lain adalah untuk membuat mungkin teknologi yang memfasilitasi tren yang akan datang ini agar bisa dibuat dan dikelola dengan lebih mudah.

*) Penulis, Chuck Dubuque merupakan Senior Manager Product Marketing Virtualization Manager Red Hat.

Sumber: detikINET

Terbaru

  • Apa itu Game Luna Mobile dan Bagaimana Cara Menangnya?
  • Apa Itu Kompensasi Sistem Trail Mobile Legends? Ini Penjelasan dan Cara Klaim Hadiahnya
  • Apa Itu Update Google Pixel 2 Desember 2025? Ini Penjelasannya!
  • Ini Cara Reset Desil di Aplikasi Cek Bansos Biar Valid (Update Januari 2026)
  • Apa Itu EZNET Wireless dan Fiber Optic? Ini Perbedaan dan Pengertian Lengkapnya
  • Pengertian Rework Magic Wheel dan Rank Mythic Eternal: Apa itu Perubahan Sistem Baru Mobile Legends?
  • Apa Itu Diamond Combo? Pengertian Game Puzzle Viral yang Katanya Bisa Hasilkan Cuan
  • Apa Itu Showbox? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya di Android
  • Cara Mengatasi Fitur Monet Facebook Pro Tiba-tiba Hilang
  • Google Bikin Kejutan! Pixel 10 Diskon Gila-gilaan di YouTube Premium
  • Apa Itu Google CC? Ini Pengertian Agen Produktivitas AI Eksperimental Terbaru
  • Apa Itu Ultras Seblak di eSport? Pengertian dan Fenomena Baru Suporter eSport
  • Android 16: Animasi Folder Baru yang Mengubah Cara Kita Berinteraksi!
  • Android 16: Notifikasi Lokasi ‘Blue Dot’ – Fitur Baru yang Perlu Kalian Ketahui!
  • Apa Itu Risiko Auto Click di Event Spongebob Mobile Legends? Ini Penjelasannya
  • Apa Itu Fitur Eksperimental Windows? Ini Pengertian dan Cara Menonaktifkannya
  • Apa Itu Android 16 Beta 1? Ini Pengertian dan Fitur Terbarunya
  • Belum Tahu? Ini Trik Supaya Bisa Dapat Skin Patrick Mobile Legends dengan Harga Murah
  • Pixel Desember 2025: Update Besar Siap Meluncur, Apa yang Baru?
  • Apa Itu HYFE XL Prioritas? Ini Pengertian, FUP, dan Realita Kecepatannya
  • Pengertian Render dan Convert: Apa Bedanya dalam Video Editing?
  • Cara Mengatasi Aplikasi Office yang Terus Muncul dan Menerapkan Perubahan Pengaturan Privasi
  • Pixel Launcher Mendapatkan Sentuhan Google Search Baru!
  • Penyebab Aplikasi Wondr BNI Tidak Bisa Dibuka
  • Kode 0425 Daerah Mana? Ini Pengertian dan Fakta Sebenarnya
  • Apa Itu SSS CapCut? Pengertian Downloader Video Tanpa Watermark yang Wajib Kalian Tahu
  • Apa Itu Paket GamesMAX Telkomsel? Ini Pengertian dan Fungsinya Bagi Gamers
  • Apa Itu Menu Plus di Google Search? Ini Pengertian dan Fungsinya
  • Apa Itu Lepas Kolpri? Ini Pengertian dan Fenomenanya di Dunia Gaming
  • Pixel Buds Pro Dapat Update Software dengan Dukungan ANC Adaptif dan Peningkatan Audio
  • Apa Itu AI Kill Switch di Firefox? Ini Pengertian dan Detail Fitur Terbarunya
  • Apa Itu Platform Modular Intel Alder Lake N (N100)? Ini Pengertian dan Spesifikasinya
  • Apa Itu Armbian Imager? Pengertian Utilitas Flashing Resmi untuk Perangkat ARM Kalian
  • Apa Itu OpenShot 3.4? Pengertian dan Fitur LUT Terbaru untuk Grading Warna
  • Flatpak 1.16.2: Sandbox Baru untuk GPU Intel Xe dan VA-API
  • Apa Itu Migrasi Pod di RunPod? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya
  • Loading Model AI Lama? Coba Fitur Cached Models RunPod Ini, Hemat Waktu & Biaya!
  • Replicate Diakuisisi Cloudflare? Tenang, Ini Justru Kabar Baik Buat Developer AI
  • Apa Itu Nemotron-3 Nano? Pengertian Model Bahasa Ringkas dan Hasil Uji Cobanya
  • Prompt AI Dapur Aestetik
  • Apa Itu “I Am Not a Robot – reCAPTCHA Verification ID: 2165”? Ini Pengertian dan Bahayanya
  • Apa Itu Serangan Clop Ransomware pada CentreStack? Ini Pengertian dan Dampaknya
  • Apa Itu E-Note? Pengertian Platform Kripto yang Baru Saja Disita FBI
  • Pengertian CVE-2025-37164: Celah Keamanan Fatal di HPE OneView Adalah?
  • Apa Itu APT137? Pengertian Kelompok Peretas Tiongkok yang Mengincar Windows
Beli Morning Star Kursi Gaming/Kantor disini: https://s.shopee.co.id/805iTUOPRV
Beli Pemotong Rumput dengan Baterai IRONHOOF 588V Mesin Potong Rumput 88V disini https://s.shopee.co.id/70DBGTHtuJ

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme