PKB Protes Kapolda Jatim Minta Briptu Eko Dipecat dan Tidak Direkayasa
Surabaya - DPP PKB melayangkan surat protes keras ke Polri. Selain itu, PKB juga meminta Kapolda Jatim memberi sanksi tegas bagi oknum polisi Briptu Eko yang diduga sebagai pelaku penembakan guru ngaji Riyadhus Sholihin (29).
Selain itu meminta agar proses hukum dilakukan transparan dan tidak ada rekayasa.
"DPP PKB menyesalkan atas terjadinya penembakan oleh oknum polisi terhadap anggota ansor di Sidoarjo. Tindakan itu sangat mencederai tugas dan fungsi Polri sebagai pengayom masyarakat dan penjaga ketertiban serta keamanan masyarakat," ujar Sekjen DPP PKB, Imam Nahrawi melalui rilis yang diterima Minggu (30/10/2011).
Nahrawi menambahkan, PKB akan melayangkan surat protes kepada Polri atas terjadinya insiden yang mengakibatkan kader Ansor Kabupaten Sidoarjo itu tewas.
"Kami meminta Polri mengusut tuntas kasus ini segera, secara transparan dan tanpa rekayasa," tuturnya.
"PKB juga meminta Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, untuk menindak dan memberikan sanksi tegas kepada Briptu Eko," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Jatim ini meminta Polri tidak memberikan statmen yang tidak sesuai dengan kenyataan dan dikhawatirkan timbul gejolak yang lebih besar lagi.
"Kami meminta kapolda dan seluruh jajaran Polri untuk tidak mengeluarkan stamen yang kontra produktif dan tendensius, seperti pernyataan bahwa anggota banser (Sholihin) seolah orang jahat," katanya.
"Padahal, dia adalah salah satu kader terbaik Ansor yang dipercaya di Departemen Pendidikan dan Kader Ansor," tuturnya.
Selain meminta Polri bertindak tegas, DPP PKB juga menginstruksikan DPC PKB Sidoarjo mengawal kasus tertembaknya Sholihin. Serta melakukan advokasi, baik secara hukum maupun non litigasi bersama Ansor seperti memberikan bantuan ke keluarga korban dan menggelar tahlil selama 7 hari bagi almarhum.
"Kepada Fraksi PKB Sidoarjo melalui wewenang dan fungsinya di DPRD, untuk mengawal dan memastikan, agar penyelesaian hukum dari kasus ini berjalan transparan, adil," katanya.
"Kami juga meminta semua pihak, menjaga kamtibmas secara bersama, demi kondusifitas suasana di Sidoarjo dan daerah lainnya," jelasnya.
Seperti yang diberitakan, Riyadhus Sholihin tewas ditembak oknum anggota Reskrim Polres Sidoarjo, usai menyerempet seorang polisi di depan GOR Delta Sidoarjo, pada Jumat (28/10/2011) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Sumber: detiksurabaya.com