"Kali ini, PKB tidak akan ikut serta memenuhi keinginan Partai Demokrat yang akan mendorong pemberlakuan parliamentary threshold (PT) sebesar 4 persen," kata Marwan Jafar, saat dihubungi wartawan, Rabu (2/11).
Padahal, masalah PT merupakan masalah penting dan rusial yang semestinya juga jadi perhatian Partai Demokrat. "Ini soal hidup-mati partai kecil yang selama ini telah memberikan kontribusi terhadap koalisi yang dipimpin Demokrat," tegasnya.
Lebih lanjut, Marwan mengungkap perihal dukungan dari PAN dan PPP terhadap PKB yang akan tidak patuh terhadap maunya Demokrat. "Kami yakin PAN dan PPP akan berada dalam barisan yang sama yaitu menuntut Demokrat untuk mengakomodir aspirasi politik kami. Kalau tidak, ini akan memperpanjang daftar kekecewaan anggota koalisi dengan pimpinan koalisi serta Partai Demokrat," katanya.
“Saat ini, kami kecewa dengan pimpinan koalisi maupun Demokrat. Mereka selalu saja balik badan kalau membicarakan PT ini. Kami partai kecil terutama PKB selalu tidak diacuhkan dalam hal ini meski kami selama ini mendukung penuh apapun keinginan PD dan pimpinan koalisi. Pil pahit pun selama ini selalu kami telan untuk mendukung apapun keiginan PD, tapi mana imbal-balik mereka buat kami di parlemen?,” tanya Marwan.
Selain itu, Marwan juga menyangkan sikap Kementerian Dalam Negeri dalam penyusunan draft RUU Pemilu versi pemerintah yang tidak sensitif terhadap isu yang menyangkut koalisi.
“Kami sayangan sikap Kementrian Dalam Negeri yang seperti ini. Mereka sama sekali tidak sensitif terhadap isu ini dan terhadap kami,” pungkasnya.
Sumber: JPNN