Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Bertambah, Negara Yang Mengekang Kebebasan Internet

Posted on September 29, 2012

WASHINGTON – Grup advokasi Amerika Serikat, Freedom House, mengemukakan pembatasan Internet yang dilakukan berbagai pemerintah makin meningkat dalam satu tahun terakhir.

Berbagai pemerintah menggunakan kekerasan terhadap para pemilik blog, menyensornya, hingga menahan mereka untuk mencegah terjadinya reformasi di negara tersebut.

Pakistan, Bahrain, dan Ethiopia menjadi tiga negara teratas yang paling membatasi penggunaan Internet warganya sejak Januari 2011. Ketiga negara tersebut juga termasuk ke 20 negara dari 47 yang menjadi objek pengamatan Freedom House.

Sebaliknya Tunisia, Libya, dan Myanmar adalah negara yang semuanya mengalami keterbukaan sistem politik atau perubahan rezim. Ketiganya telah banyak mengalami peningkatan keterbukaan bersama 14 negara lainnya, terutama dalam hal demokrasi advokasi dan keterbukaan masyarakat.

Laporan ini dirilis pada hari yang sama saat Vietnam mengeluarkan vonis penjara kepada tiga orang pemilik blog yang terkenal. Ketiganya mengritik keras kebijaksanaan pemerintah dalam menangani masalah hak kepemilikan tanah dan korupsi.

Berdasarkan laporan Freedom House, Estonia menjadi negara teratas untuk kebebasan berinternet sementara Amerika Serikat berada di peringkat kedua. Peringkat ini didasarkan pada tingkat kesulitan dalam mengakses internet, pembatasan konten, dan larangan-larangan terhadap pengguna.

Estonia unggul dalam unsur pembangunan kultur online termasuk Pemilu online dan ketersediaan akses rekam jejak kesehatan, sedangkan AS kalah pada unsur kecepatan internet, biaya, dan ketersediaan jaringan. Di lain pihak 19 negara telah mengeluarkan peraturan yang membatasi kebebasan internet.

Sebagai contoh, di Iran, badan sensor mengembangkan perangkat lunak untuk menyaring konten dan membajak sertifikat digital. Di Pakistan, jaringan virtual pribadi dilarang dan di 14 negara lainnya mengikuti langkah Cina yang mempekerjakan tim khusus untuk untuk memanipulasi komentar diskusi online.

“Pemerintahan otoriter yang menutup situs-situs dan blog terkenal telah mengundang kecaman baik dari wilayah setempat maupun internasional, mereka semakin menempuh jalan yang memprihatinkan dan tetap berbahaya untuk mengontrol percakapan online,” ungkap pemimpin proyek ‘Freedom on the Net’, Sanja Kelly, seperti dikutip dari Reuters.

Penemuan-penemuan lain berdasarkan laporan ini di antaranya, banyak terjadi serangan fisik terhadap mereka yang aktif mengritik pemerintah.

Di 19 dari 47 negara yang masuk penilaian laporan, pemilik blog banyak yang disiksa, hilang, dipukuli, atau dicerca akibat tulisan mereka. Di lima negara lainnya, aktivis atau jurnalis warga pernah dibunuh setelah melaporkan informasi soal pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Selain itu, para pemilik blog atau pengguna internet lainnya yang ditahan akibat berbicara politik di situs mereka pun jumlahnya meningkat.

Di 26 negara, termasuk beberapa di antaranya negara demokratis, paling tidak ada satu pemilik blog atau pengguna internet yang ditahan karena merilis konten yang bertentangan dengan pemerintah.

Laporan ini merupakan hasil pemantauan dari Januari 2011 hingga Mei 2012 dan ini merupakan laporan ketiga mengenai kebebasan berinternet, dari informasi dan penelitian di 47 negara. Sumber: Republika

Terbaru

  • Samsung Akan Luncurkan One UI 8.5 dengan Inspirasi ‘Liquid Glass’ yang Memukau
  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS
  • Waymo Bawa Teknologi ‘Liquid Glass’ untuk Mobil Otonom
  • Rumor Google Akan Update UI Besar-besaran Desember 2025
  • Gemini Akan Masuk di Android Auto, Mobil Jadi Lebih Smart!
  • OpenAI Bantah Rencana Pasang Iklan di ChatGPT Berlangganan
  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Samsung Akan Luncurkan One UI 8.5 dengan Inspirasi ‘Liquid Glass’ yang Memukau
  • XBox Game Pass PC Tidak Bisa Address GPU ke Game
  • Your Pocket-Sized Doctors: 3 Health Apps Changing the Game on Android and iOS

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme