BOGOR – Generasi muda, khususnya mahasiswa kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) harus senantiasa melatih kemanusiaannya agar mampu menjadi golongan intelektual yang mampu menjalankan peran profetiknya, yaitu peran pembebasan.
Demikian disampaikan budayawan senior Mohammad Sobary pada “Studium Generale” Masa Penerimaan Anggota Baru (PMII) Cabang Depok, Ahad 7/10 di Cisarua, Puncak Bogor.
“Rasa kemanusiaan itu misalnya seperti rasa terharu. Sekarang sempitnya waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup menyebabkan masyarakat tidak mempunyai waktu untuk terharu, sehingga masyarakat kehilangan hati nurani”, urai Sobary yang pernah menjabat Direktur Lembaga Kantor Berita Antara di era pemerintahan Presiden Gus Dur.
Kang Sobary, panggilan akrabnya menambahkan bahwa dengan hilangnya hati nurani, maka banyak elit politik, agama dan lain-lain yang melacurkan dirinya dengan menjual prinsip dan idealismenya.
“Ada orang NU dipilih oleh warga NU untuk menjadi pemimpin, tapi setelah terpilih tidak lagi memikirkan NU. Ada orang Muhammadiyah dipilih oleh warga Muhammadiyah untuk menjadi pemimpin, tapi setelah terpilih tidak lagi memikirkan Muhammadiyah. Puncaknya, ada orang Indonesia dipilih oleh warga Negara Indonesia untuk menjadi pemimpin Republik Indonesia, tapi setelah terpilih tidak lagi memikirkan rakyat Indonesia”, tandas Kang Sobary di depan sekitar puluhan anggota baru, kader dan pengurus PMII Cabang Depok serta sejumlah alumni PMII UI.
Selain budayawan Mohamad Sobary, Mapaba PMII Depok juga menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Abdillah Ahsan (Dosen/Peneliti Lembaga Demografi FEUI), Achmad Solechan (Wakil Ketua Forum Alumni PMII UI), Ivan Aulia Ahsan (Ketua PB PMII) dan para mantan Ketua PMII Depok seperti Abdurrahman, Ahmad Fauzi dan Kartini Laras Makmur.
Mapaba yang berlangsung 5-7 Oktober 2012 tersebut diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa dari berbagai fakultas di UI seperti FIB, FISIP, FT, FE, FKM, FMIPA, F. Psikologi dan lain-lain. Sumber: NU Online