Pembayaran BPIH Khusus Dimulai
Jakarta, NU Online
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto melalui surat edaran Nomor Dt.VII.II/1/Hj.00/6338/2011, tanggal 10 Agustus 2011 menyatakan pembayaran BPIH Khusus atau ONH Plus dimulai 11 s.d. 16 Agustus 2011 dengan nomor porsi terakhir 30000081860.
Tentang besaran BPIH Khusus Tahun 1432H/2011, kata Slamet Riyanto sebesar 7.000 USD ( tujuh ribu dollar Amerika). Apabila tidak terpenuhi kuota haji Khusus, akan dilakukan masa pembayaran tahap kedua dimulai tanggal 18 s.d. 19 Agustus 2011.
Waktu pembayaran BPIH Khusus, untuk Indonesia Bagian Barat pukul 08.00 s.d. 15.00, Indonesia bagioan Tengah pukul 09.00 s.d.16.00, dan Indonesia Bagian Timur pukul 10.00 s.d. 17.00.
Perpres BPIH 2011 Segera Terbit
Sementara itu, pemerintah terus mengupayakan agar peraturan presiden (perpres) tentang biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 1432H/2011 segera terbit. Dengan demikian calon jemaah haji memiliki waktu yang cukup untuk melunasi ongkos haji tahun ini.
Menurut Menag, hasil penetapan BPIH dengan DPR lalu dibawa ke Presiden SBY dalam rangka menerbitkan perpres. Seperti diketahui, pemerintah dengan DPR menyepakati BPIH 2011 ditetapkan rata-rata sebesar Rp 30.771.900. Dibandingkan tahun 2010, biaya tersebut turun sebesar RP 308.700, dengan asumsi nilai tukar dolar ke rupiah sebesar Rp 8.700. Sekalipun jika dihitung dengan dolar mengalami kenaikan yaitu 3.537 USD. Naik sebesar 196 dolar AS dari tahun sebelumnya yaitu 3.342 dolar AS.
Ada pun rincian besaran BPIH 1432/2011 untuk setiap embarkasi sebagai berikut yaitu embarkasi Aceh sebesar 3.285 dolar AS, embarkasi Medan (3.377 dolar AS), Batam (3.460 dolar AS), Padang (3.369 dolar AS), Palembang (3.417 dolar AS), Jakarta (3.589 dolar AS), Solo (3.549 dolar AS), Surabaya (3.612 dolar AS), Banjarmasin (3.720 dolar AS), Balikpapan (3.736 dolar AS), dan Makassar (3.795 dolar AS).
Menag juga berharap pemerintah Arab Saudi dalam waktu dekat memberi tambahan kuota, dengan demikian waiting list (daftar tunggu) calon haji Indonesia dapat berkurang. Sebab, jumlah waiting list saat ini mencapai 1,4 juta jiwa. "Saya optimis kuota haji tahun ini sebanyak 211.000 terserap habis. Bahkan kalau sekarang ditambah jadi 250 ribu akan habis," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Menag juga mengingatkan media bahwa Kementerian Agama bukan hanya mengurusi masalah haji, tapi juga pendidikan dan kerukunan umat beragama. "Di bagian Litbang juga perlu dipublikasikan, karena banyak hasil penelitian yang perlu diketahui publik. Tapi haji memang masalah paling sexy," kata Suryadharma.