Jakarta – Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj secara terang-terangan menunjukkan keberpihakannya kepada Partai Kebangkitan Bangsa. Dia pun menegaskan akan memberikan sokongan penuh serta mendoakan partai berlambang bintang sembilan itu agar menang pada Pemilu 2014.
“Saya sangat peduli nasib PKB, saya berdoa, mudah-mudahan PKB sukses, berhasil dan menang,” katanya dalam diskusi kebangsaan di acara Training of Trainee (TOT) Dik Kapan PKB di Gedung Graha Gus Dur, Jl Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2013) malam.
Dukungan dan doa untuk kemenangan PKB, menurutnya, adalah sikap yang rasional lantaran PKB didirikan oleh para Nadhlatul Ulama. “Pemilik PKB ya NU, kalau ada yang minta saya netral, jujur saja gimana mau netral, lha wong PKB saya yang bikin, ” katanya disambut riuh peserta acara pelatihan.

Lebih lanjut dirinya juga mengutarakan, dukungan penuh terhadap kemenangan PKB tidaklah didasari kepentingan personal, apalagi iming-iming materi. “Kalau ada parpol lain mempersoalkan netralitas saya, ya harus maklum, saya hanya ingin membantu PKB menang, tidak ingin apa-apa lagi, apalagi jadi angggota DPR, bukan bakat saya,” ungkap Kiai Said.
Sebagaimana diketahui, Kiai Said Aqil Siroj merupakan salah satu anggota tim lima yang dibentuk atas keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU tanggal 3 Juni 1998. Tim lima diberi tugas untuk menampung aspirasi warga NU.
Tim Lima diketuai oleh KH Ma’ruf Amin (Rais Suriyah/Koordinator Harian PBNU), dengan anggota, KH M Dawam Anwar (Katib Aam PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj, M.A. (Wakil Katib Aam PBNU), H M. Rozy Munir,S.E., M.Sc. (Ketua PBNU), dan Ahmad Bagdja (Sekretaris Jenderal PBNU). Untuk mengatasi hambatan organisatoris, Tim Lima itu dibekali Surat Keputusan PBNU.
Selanjutnya, untuk memperkuat posisi dan kemampuan kerja Tim Lima seiring semakin derasnya usulan warga NU untuk mendirikan partai politik, maka pada Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU, dibentuklah Tim Asistensi NU yang diketuai oleh Arifin Djunaedi (Wakil Sekjen PBNU) dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H.M. Fachri Thaha Ma’ruf, Lc., Drs. H Abdul Aziz, M.A., Drs. H Andi Muarli Sunrawa, H.M. Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Drs. Amin Said Husni dan Muhaimin Iskandar.
Tim Asistensi NU bertugas membantu Tim NU dalam mengiventarisasi dan merangkum usulan pembetukan parpol, yang pada akhirnya mendeklarasikan Partai Kebangkitan Bangsa sebagai satu-satunya saluran politik warga NU.
Sumber: DPP PKB