Gus Mus Buka Pertemuan PBNU-Afganistan
Jakarta, NU Online
Wakil Rais Aam KH Musthofa Bisri Baru saja membuka pertemuan antara Pengurus besar Nahdlatul Ulama (pbnu) dengan para kelompok di Afganistan, pukul 9.30 di hotel Borobudur, Jakarta (18/7).
Gus Mus, demikian KH Musthofa Bisri akrab dipanggil, mengucapkan selamat datang kepada 21 orang delegasi dari Afganistas. “Kami ucapkan selamat datang. Ahlan wa Sahlan wa marhaban. Kedatangan Anda sekalian adalah kehormatan bagi kami yang sedang memperingati hari lahir ke-85,” kata Gus Mus yand didampingi As’ad Said Ali, Wakil Ketua umum PBNU.
Hadir dalam pertemuan bertajuk ‘Consultation Forum for Peace in Afganistan’ ini diikuti 21 deligasi dari Afganistan. Tampak di antara para delegasi mantan presiden Afganistan Burhanuddin Rabbani. Ia datang bersama kelompok Taliban, Pastun, Tajik, Hazara, unsur pemerintah, partai politik, pemuda, dan lain-lain, tapi tak ada seorang perempuan pun yang turut serta.
Dalam kesempatan itu Gus Mus menjelaskan, bahwa menurut survey terakhir NU memiliki 70 juta anggota yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Kami hidup di antara ribuan pulau, lebih dari seribu suku, ratusan bahasa, aneka macam kepentingan. Dari keragaman itulah, kami belajar hidup damai, saling memahami dan bertoleransi,” ujarnya.
“NU mempunyai pemahaman yang sama dengan mayoritas Islam di dunia, yakni Aswaja, yang menjunjung Islam rohmatan lil alamin yang di dalamnya ada perdamaian, toleransi, dan akhlakul karimah,” tegasnya.
Kami mengharap, kata Gus Mus, silaturahim ini mempunya dampak positif. Kami sangat prihatin pada situasi yang melanda saudara-saudara di Afganistan.
“Semoga Allah segara memberikan rahmat di Afganistan. Sehingga perdamaian segara terwujud,” doa Gus Mus yang diamini seluruh peserta.
Pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang berisi seruaan untuk saling mengenal antarsuku, perintar persaudaraan, tidak merendahkan antara satu kelompok dengan kolompok lain.
Pada kesempatan itu, para sesupuh PBNU juga turut hadir, di antara Chaid Mawardi, Abdullah Syarwani. Juga aktivis NU yang selama ini aktif dalam program-program perdamaian, KH Dian Nafi, Ahmad Suady, Icsan Malik, dan lain-lain.
Di akhir acara pembukaan, para peserta berpotret bersama. Tapi, tiba-tiba seorang dari Afganistan maju ke depan membawa sesuatu, dan langsung mendekati Gus Mus. Ternyata yang dibawa jubah khas Afganistan untuk Gus Mus. Seisi ruangan tepuk tangan bersama.