Pengibaran Bendera Raksasa oleh Para Santri
Malang, NU Online
Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Biharu Bahri Asali Fadlali Rohma, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, menggelar Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 66, Rabu (16/8/2011) siang ini.
Heroiknya, dalam upacara bendera itu ditandai dengan Pengibaran sang saka merah putih dalam ukuran super besar.
Panjang dan lebar bendera adalah 30x20 meter. Tiang bendera yang dirancang khusus sepanjang 60 meter lebih plus tali-tali seling kawat baja, digunakan untuk menahan tiang benderanya. Uniknya lagi, seluruh peserta upacara diwajibkan memakai pakaian adat dari seluruh Propinsi dari seluruh Kepulauan Nusantara. Sehingga, antusiasme upacara bendera menjadi moment yang paling ditunggu-tunggu warga sekitar.
"Ini adalah upacara bendera raksasa kedua. Pada upacara bendera ahun lalu, kita juga mengibarkan sang saka merah putih berkuran besar ini," ungkap KH.Hasan, Pengasuh Ponpes, Rabu (16/8/2011) siang usai pengibaran bendera dilangsungkan.
Menurut dia, butuh kain banyak dan dijahit sejumlah santri dan juga warga sekitar. Dana pembuatan bendera berasal dari Ponpes sendiri. Meski butuh biaya besar, ada banyak bendera ukuran besar di Ponpesnya. Namun, ukuran terbesar adalah bendera yang dikibarkan pada saat Upacara Kemerdekaan RI.
Hasan mengatakan, khusus pasukan pengibar bendera terdiri dari 99 santri ponpes. Makna angka 99 adalah, mewujudkan nama-nama atau sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna. " Ada 99 pengibar bendera merah putih. 99 adalah asmaul husna. Semoga bangsa Indonesia selalu dalam limpahan rahmat Allah SWT," paparnya.
Lebih dari satu jam pengibaran bendera dilakukan. Selain harus berjuang dengan arah mata angin guna mengibaskan helain sang saka, butuh kerja keras dari 99 pasukan pengibar bendera siang ini. Pasalnya, sang saka merah putih akan ditarik menggunakan ikatan tali diiringi lantunan sholawat Nabi Muhammad. Setelah dipastikan tidak ada kendala, merah putih akhirnya berkibar keangkasa raya.