Domain .sucks, Yang Baru Khusus Keluhan dan Makian?
Ada lebih dari 500 domain yang terhitung sebagai generic top-level domains (gTLD). Di Indonesia, yang sering kita gunakan dan kunjungi di antaranya .com, .id, .net, .gov, .edu, dan .mil.
Masing-masing domain memiliki maksud tersendiri. Misalnya .com yang kerap digunakan untuk kepentingan komersil secara mendunia. Adapula .gov yang acap digunakan untuk situs-stus pemerintahan, .edu untuk situs pendidikan, dan .mil untuk situs kemiliteran.
Nama-nama domain yang beredar saat ini kebanyakan menggunakan kata-kata umum dan formal. Lalu, bagaimana jika ada domain yang menggunakan kata yang nyeleneh dan bermakna kasar?
Nah, gTLD baru dengan nama .sucks bakal segera mengudara di dunia maya. Kita ketahui bersama, kata "sucks" merujuk untuk menyatakan ketidaksukaan terhadap sesuatu. Di Amerika, "sucks" malah bernada kasar, dijadikan lanturan untuk memaki dan mencemooh. Tak jarang pula kata itu terucap di Indonesia dengan maksud yang sama kasarnya.
Namun bagaimanapun, domain ini telah resmi mengantongi hak pakai.
Harganya cukup tinggi. Jika mendaftar pada periode 30 Maret hingga 1 Juni, domain tersebut dibanderol 199 dollar AS atau setara Rp 2,6 juta. Sedangkan yang mendaftar setelah resmi beroperasi pada 1 Juni, banderol harganya 249 dollar AS atau setara Rp 3,2 juta.
Bagi perusahaan atau pemegang merek yang tak ingin ada orang "jahil" yang membeli domain .sucks dengan mematrikan nama perusahaannya, sang pemilik domain Vox Populi menyarankan untuk mendaftarkan nama domain perusahaan. Perusahaan harus membayar 199 dollar AS atau setara Rp 2,6 juta untuk memblok nama perusahaannya dari penggunaan domain .sucks.
Jika mengutip penjabaran ihwal di situs Vox Populi, domainĀ .sucks sebenarnya menyasar perusahaan yang ingin membangun dialog dengan konsumennya. "dot sucks dirancang untuk membantu konsumer mengemukakan suara mereka dan perusahaan-perusahaan untuk menemukan nilai dari kritik yang diterima," begitu tertera pada situsnya.
Seakan mempertegas maksud di situsnya, CEO Vox Populi John Berard pun berkomentar. "Dot sucks adalah kesempatan untuk meningkatkan timbal balik antara merek dan konsumennya. Kami ingin domain ini tak hanya menjadi penting di ranah komersial, tapi juga di ranah pelayanan publik," katanya.
Sumber: Kompas