Jombang, NU Online
Untuk menumbuhkan kegemaran para peserta didik dalam menulis, Madrasah Aliyah Unggulan Wahab Hasbulloh (MAU WH) Tambakberas Jombang Jawa Timur mengintensifkan kelas pengembangan diri jurnalistik. Kegiatan yang diselenggarakan seminggu sekali ini diharapkan mampu melahirkan penulis kebanggaan.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sekolah MAU WH, Faizun, Selasa (18/8). Alumnus pasca sarjana Universitas Islam Malang ini menandaskan bahwa para peserta didik harus dirangsang agar bisa memiliki kemampuan dan kemahiran dalam menulis. “Soal mau jadi apa kelak, itu tidak terlalu penting,” katanya. Yang sangat dibutuhkan adalah mereka memiliki pandangan dan pengetahuan yang memadai terkait keahlian menulis tersebut, lanjutnya.
Ustadz Abdul Haris membenarkan tujuan tersebut. “Sekolah kami sejak awal telah menstimulus agar para siswa tidak memiliki mentalitas sebagai pegawai,” terang alumnus Universitas Al-Azhar Mesir tersebut. Salah satu yang dirangsang adalah kemampuan mereka dalam menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan yang layak dipublikasikan, lanjut Wakil Kepala bagian Kesiswaan ini.
Apalagi madrasah yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini telah memiliki website yang bisa dijadikan sarana untuk mempraktikkan keahlian menulis tersebut. “Bisa dalam bentuk berita, fiksi maupun karya ilmiah lainnya bisa ditampilkan di website resmi sekolah,” kata alumnus IAIN Jember ini.
Pada kesempatan berbeda, Ustadz Sahri juga mengemukakan bahwa keberadaan website madrasah ternyata bisa menjadi etalase bagi sejumlaha kalangan yang ingin mengetahui MAU WH. “Bahkan ada yang tertarik masuk dan menjadi siswa lantaran membuka website madrasah,” tandas Wakil Kepala bagian Hubungan Masyarakat madrasah. Karena itu, dengan membekali para siswa dalam dunia jurnalistik dapat sekaligus memberikan ruang kepada siswa untuk berkreasi. “Pada saat yang sama, keberadaan madrasah dengan segala potensi yang dimiliki juga bisa terpublikasi,” terangnya.
Setiap Selasa, MAU WH memberikan kesempatan kepada sejumlah siswa untuk dididik secara intensif dalam banyak keahlian. Mulai jam 10.00 hingga 11.25 WIB, para siswa dapat memasuki kelas pengembangan diri sesuai bakat dan minat masing-masing. “Dari mulai keterampilan menulis dan bakat yang lain,” pungkasnya. (Syaifullah/Abdullah)
Sumber: NU Online