Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Rahasia Sukses Budidaya Lele: Ramuan Ajaib Pakan Ikan

Posted on April 27, 2025

Di tengah persaingan bisnis perikanan yang semakin ketat, inovasi menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan. Salah satu inovasi menarik datang dari seorang peternak lele bernama Pak Kadri, yang berhasil menemukan ramuan ajaib untuk meningkatkan produktivitas budidaya lele. Ramuan ini tidak hanya mampu mempercepat masa panen, tetapi juga mengurangi bau kolam yang sering menjadi masalah utama bagi peternak lele.

Pak Kadri, seorang peternak otodidak yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang perikanan, mengungkapkan bahwa penemuan ramuan ini berawal dari serangkaian percobaan untuk meningkatkan hasil panen lelenya. Berbagai cara telah dicoba, hingga akhirnya ia menemukan formula yang tepat dan terbukti efektif.

“Saya itu orangnya enggak sekolahan, Mas. Jadi, semua ini hasil otodidak. Saya coba berbagai macam cara untuk meningkatkan hasil panen lele, dan akhirnya saya menemukan ramuan ini,” ujar Pak Kadri dengan logat khasnya.

Ramuan temuan Pak Kadri ini terdiri dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di pasar tradisional, seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, dan bawang putih. Selain itu, ia juga menggunakan limbah rebusan kedelai dari pembuatan tempe dan molase (tetes tebu) sebagai bahan tambahan.

“Bahan-bahan ini mudah didapatkan dan harganya juga terjangkau. Yang penting, kita tahu takaran dan cara pembuatannya,” jelas Pak Kadri.

Menurutnya, empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak berfungsi sebagai “pencuci perut” bagi lele, sehingga meningkatkan nafsu makan dan mempercepat pertumbuhan. Sementara itu, bawang putih berperan sebagai antibiotik alami untuk mencegah penyakit pada lele. Limbah rebusan kedelai digunakan sebagai sumber protein nabati untuk mempercepat penggemukan lele, sedangkan molase berfungsi untuk fermentasi dan mengurai bahan-bahan lainnya.

Salah satu keunggulan utama dari ramuan ini adalah kemampuannya dalam mengurangi bau kolam. Pak Kadri menjelaskan bahwa bau kolam yang menyengat dapat menjadi indikasi bahwa air kolam tidak sehat dan dapat menyebabkan penyakit pada lele. Dengan menggunakan ramuan ini, bau kolam dapat diminimalisir, sehingga lele menjadi lebih sehat dan nafsu makannya meningkat.

“Kalau baunya tidak menyengat, otomatis lelenya sehat, Mas. Itu sudah otomatis,” tegasnya.

Selain mengurangi bau kolam, ramuan ini juga terbukti mampu mempercepat masa panen lele. Pak Kadri mengungkapkan bahwa dengan menggunakan ramuan ini, ia dapat memanen lele dalam waktu 2,5 bulan, sedangkan tanpa ramuan, masa panen biasanya mencapai 3 bulan atau lebih.

“Umur panennya jadi lebih cepat sekitar 15 hari. Lumayan kan, Mas?” katanya sambil tersenyum.

Tidak hanya itu, ramuan ini juga mampu meningkatkan bobot panen lele. Pak Kadri mencontohkan, jika tanpa ramuan, hasil panen dari 1.000 bibit lele biasanya hanya mencapai 1 kuintal, maka dengan menggunakan ramuan ini, hasil panen dapat meningkat menjadi 1,15 kuintal atau bahkan lebih.

“Hasil panennya jadi lebih banyak, Mas. Padahal, jumlah pakan yang diberikan sama saja,” ungkapnya.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, ramuan temuan Pak Kadri ini menjadi solusi yang menjanjikan bagi peternak lele yang ingin meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya lele mereka. Selain itu, penggunaan bahan-bahan alami dalam ramuan ini juga menjadikannya lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan konsumen.

Sumber: Youtube TanilinkTV

Terbaru

  • Inilah 6 SMA Swasta Terbanyak Masuk PTN dan Kampus Luar Negeri
  • Cara Didik Anak agar Disiplin dan Bertanggung Jawab atas Tindakannya
  • Apa itu Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (BOP Pantura)?
  • Contoh Makalah K3: Apa itu Sertifikasi K3?
  • Cara Cek Bansos September 2025
  • Ini Jadwal Kereta Bandara Adi Soemarmo Agustus 2025
  • Apa itu Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama?
  • Cagongjok: Budaya Memalukan Korea, Ketika Kafe Jadi Kantor dan Ruang Belajar
  • Pengertian Anomali Brainrot
  • Penemuan DNA Denisovan Manusia Purba Amerika
  • SpaceX Akan Luncurkan Pesawat Rahasia X-37B Space Force Amerika
  • Biawak: Antara Hama dan Penjaga Ekosistem
  • Ini Profil Komjend Dedi Prasetyo Wakapolri Baru
  • Fraksi PKB DPRD Pati Tetap Selidiki Dugaan Pelanggaran Kasus RSUD Pati
  • Fraksi PKB Kritik Penggunaan Anggaran Prabowo, Fokus pada Fasilitas Publik
  • Inilah Syarat Nilai Minimal Raport Pendaftar SNBP 2026
  • Kemendikdasmen Sangkal Isu PPG Guru Tertentu Tidak Ada Lagi
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 5 SD/MI Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Inilah Struktur Kurikulum Kelas 3 dan 4 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ilmuwan Colorado University Bikin Particle Collider Mini, Bisa Atasi Kanker
  • Inilah Susunan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus di Istana Negara
  • FAKTA: Soeharto Masih Komandan PETA Saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
  • Materi Tes CPNS 2025: Fungsi dan Wewenang DPR/DPD
  • Cara Menjadi Siswa Eligible Daftar SNBP 2026 Terbaru!
  • Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Diperpanjang, Ini Syarat dan Caranya!
  • Struktur Kurikulum Kelas 2 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum Kelas 1 SD/MI Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Ini Struktur Kurikulum PAUD & TK Sederajat Menurut Permendikdasmen No 13 Tahun 2025
  • Butuh Beasiswa? Ini Beasiswa Alternatif KIP Kuliah Tahun 2025 untuk Jenjang S1
  • Inilah 6 SMA Swasta Terbanyak Masuk PTN dan Kampus Luar Negeri
  • Cara Didik Anak agar Disiplin dan Bertanggung Jawab atas Tindakannya
  • Apa itu Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (BOP Pantura)?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme